Lalu lintas di pusat kota ini seperti biasanya ramai dengan langit biru yang cerah. Namun yang berbeda hanyalah bayangan dua orang yang berjalan berdampingan di sisi jalan.
Keduanya berhenti untuk menunggu lampu lalu lintas berwarna hijau. Taehyung menoleh ke arah Jieun pun sebaliknya hingga keduanya saling tatap cukup lama.
"Seperti ini agar aku tidak tegang, ya?"
Jieun menoleh ke arah Taehyung yang tengah berjalan di sampingnya. "Hmm."
"Gomawo." Ujar Taehyung seraya mengacak rambut Jieun singkat.
Jieun mendecak sebal sebelum Taehyung menggeser tubuhnya ke sisi kiri. Membiarkan tubuhnya di tempat yang aman sebelum keduanya menyebrang.
"Nanti sore ada pembubaran panitia, ikut?" Tanya Jieun.
Taehyung mengangkat bahunya singkat. "Tidak tahu, Jimin mengajak latihan basket."
"Yasudah."
Taehyung tertawa singkat. "Tidak ke fakultasmu?"
Jieun memicing singkat seraya berujar. "Lupa siapa yang menyuruhku berjaga di fakultas Teknik?"
Taehyung tertawa pelan. "Jangan curang, ya?"
"Sana, kau tidak seharusnya disini kan?" Jieun mendorong tubuh Taehyung agar menjauh darinya.
Taehyung kembali tertawa pelan seraya melambaikan tangannya, meninggalkan Jieun di depan gapura fakultasnya.
Sementara Jieun sudah berjalan dengan acuh melewati beberapa mahasiswa teknik yang mengamatinya dengan mata genit. Jieun tentu saja tidak peduli dengan beberapa pasang mata yang mengikuti arahnya berjalan dan akhirnya berhenti di sudut gerbang fakultas teknik.
"Pemungutan suara sampai jam 3 saja?" Tanya Jieun pada Yora.
Yora mengangguk pelan dan memberikan beberapa selembaran pada Jieun. "Jam 4 pembacaan hasil, Ji."
"Ah.. Memang langsung, ya?" Tanya Jieun seraya menggaruk bagian kepalanya.
Yora terkekeh pelan. "Iya."
Beberapa mahasiswa mulai berdatangan, memenuhi meja registrasi dan mengambil lembaran yang diberikan Jieun.
Satu persatu memenuhi bilik pemungutan suara yang sudah di desain demikian rupa untuk menghindari kecurangan.
"Ji, penanggung jawabnya kan kita berdua. Tapi ternyata aku ada kelas mendadak hari ini, tidak apa-apa?" Tanya Yora dengan rasa tidak enak.
Jieun mengusap pundak yora seraya berujar. "Tidak apa-apa, lagipula kau sudah menjaga dari pagi. Kembali lah saat kau sudah selesai. Oke?"
Yora terkekeh sebelum pamit dan memberikan tanggung jawab sepenuhnya pada Jieun. "Semangat! Aku percaya kau!"
Jieun ikut terkekeh, melambaikan tangannya pada Yora yang kini sudah meninggalkannya. Meski banyak panitia lain, tapi mereka semua sibuk dengan tugasnya. Sementara Jieun hanya bertugas untuk mengawasi dan sesekali mendokumentasikan.
..
"Pemungutan suara di tutup. Sekarang semuanya silahkan berkumpul di lapangan Universitas di belakang ya!" Teriak Jieun dan berdehem setelahnya.
Tenggorokannya nampak sakit setelah ia melewati makan siang bahkan hanya berbekal sebotol air putih dari jam 11 siang tadi. Sementara Yora tak kembali karena ada beberapa mata kuliah yang mengadakan kuis dadakan dan ia harus mengikutinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
-VIU SERIES-
FanfictionBerisi Long Story VIU yang lebih dari 10 sub chapter. Masing-masing chapter bisa berbeda genre. Hope y'all like it!