Bugh.
Lemparan bola basket itu memantul tepat di depan dada Taehyung yang tengah berjalan di pinggir lapangan. Taehyung mengaduh sakit sebelum matanya menatap 5 orang siswa tengah berjalan ke arahnya. Siapa lagi kalau bukan Chanyeol dan kawan-kawannya.
"Jadi pria ini yang jadi alasan Jieun menolakku?" Ujar Chanyeol.
Taehyung menatap ke arah Jimin yang juga menatap ke arahnya seraya menggelengkan kepalanya pelan. Memberi isyarat jika ia tidak berbicara apapun pada teman-teman basketnya.
"Kim Taehyung, kau tahu kan Jieun itu salah satu siswi terbaik di sekolah kita." Ujar Chanyeol lagi.
"Selain pintar, dia juga sangat cantik. Tebak, diantara kami ber-5 siapa saja yang menyukai Jieun?" Chanyeol kembali bersuara seraya melempar tatapan ke semua teman-temannya dan kembali menatap Taehyung yang juga menatapnya.
"Kalau tidak ada urusan lain, aku harus pergi." Ujar Taehyung yang bersiap melangkahkan kakinya.
"Aku, Yoongi, Suho dan Jimin. Kami berempat menyukai Jieun."
Taehyung memutar bola matanya, ia masih berpikir reaksi apa yang akan ia berikan untuk menanggapi ini. Jimin menyukai Jieun?
Di sisi lain, Jimin ikut terkejut. Alisnya hampir menyatu satu sama lain. Ia sangat mencemaskan Taehyung; temannya. Bagaimana kalau Taehyung akan mengakhiri hubungannya dengan Jieun karena mengetahui ia menyukai Jieun?
"Terkejut?" Ujar Chanyeol seraya terkekeh.
"Maaf ya, Kim Taehyung. Tapi sepertinya kau tidak cocok dengan Jieun." Kali ini Suho yang bersuara.
"Dalam hal? Harta?"
Kelima pria itu terkejut ketika Taehyung mengucapkan kalimatnya begitu santai bahkan diiringi dengan kekehan.
Taehyung berjalan perlahan mendekat ke arah Suho. Merebut bola basket yang tengah di pegangnya dan memasukkan bola itu ke dalam ring hanya dalam sekali percobaan.
"Aku tidak tertarik berbicara dengan kalian." Kekeh Taehyung seraya kembali berjalan.
Bugh.
Satu lemparan lagi kini mengenai bahu bagian belakang Taehyung. Ia membalikkan badannya dan saat itu juga pukulan Chanyeol mengenai rahangnya.
Taehyung sempat terhuyung ke tanah sebelum ia kembali bangkit, mengusap darah pada sudut bibirnya dan kembali terkekeh. Toh pukulan Chanyeol tidak sekuat pukulan ayahnya.
Chanyeol meremat kerah seragam Taehyung, menariknya kuat-kuat hingga keduanya terkikis oleh jarak.
"Tidak butuh beasiswa lagi ya untuk ke universitas?"
Taehyung menyeringai dan terkekeh pelan meremehkan Chanyeol hingga akhirnya ia kembali tersungkur di tanah. Dapat ia rasakan bagian depan dan belakangnya kini sudah mendapatkan beberapa pukulan dari Chanyeol dan kawan-kawannya; terkecuali Jimin yang kini mengambil beberapa langkah mundur.
"Pantas Jieun menolakmu. Kelakuanmu sangat buruk, Park Chanyeol." Goda Taehyung seraya melindungi bagian perutnya dengan kedua lengannya.
"Kenapa? Kenapa kau tidak memukul kami?" Ujar Suho.
"Tak--"
"Aw!" Pekik Chanyeol ketika sepasang sepatu mengenai bagian belakang kepalanya.
"Siapa yang melempar, hah?" Teriak Chanyeol.
Jieun berjalan menyelinap dari kerumunan siswa yang entah sejak kapan sudah berkumpul disana. Tentu saja mereka tidak pernah berani melawan perlakuan bullying dari Chanyeol karena ayahnya adalah salah satu orang penting di sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
-VIU SERIES-
FanfictionBerisi Long Story VIU yang lebih dari 10 sub chapter. Masing-masing chapter bisa berbeda genre. Hope y'all like it!