The Baby(?); Epilogue

1K 145 38
                                    

"Taehyung, apa tidak apa-apa kita keluar jam segini?" Bisik Jieun seraya meraih tangan Taehyung yang sudah jalan di depannya.

"Sstt~ tidak apa-apa, Jieun. Mereka tidur awal karena besok kita akan pergi ke beberapa tempat wisata lagi." Bisik Taehyung.

"Bukankah seharusnya kita juga tidur?" Tanya Jieun.

"Sudah tidak apa-apa. Aku ingin menunjukkan sesuatu pada Jieun." Ujar Taehyung.

Keduanya berjalan keluar area perkemahan. Berjalan menyusuri pohon-pohon besar nan tinggi yang berada di sekitar mereka. Tak ada penerangan sama sekali selain cahaya bulan dan bantuan flash dari ponsel keduanya.

"Apa yang ingin kau perlihatkan, Taehyung?" Tanya Jieun.

"Harimau."

Jieun mendecih pelan. "Jangan bercanda, disini bebas hewan buas. Memangnya aku tidak tahu."

Taehyung tertawa melihat Jieun. "Cepat jalannya."

"Kakiku tidak sepanjang kakimu, Taehyung." Ujar Jieun.

Taehyung kembali tertawa sebelum tawanya terpaksa berhenti kala tangan Jieun sudah menutup mulutnya dan berujar. "Sstt~ jangan tertawa malam-malam di hutan, nanti ada yang nyaut."

"Jangan percaya mitos, Jieun." Kekeh Taehyung seraya mengacak rambut Jieun dan menarik tubuh gadis itu agar kian mendekat ke arahnya.

"Cepat ayo, sebentar lagi sampai." Ujar Taehyung lagi.

Jieun hanya menatap Taehyung dengan wajah kesalnya. Memicingkan matanya karena tangannya terus di tarik oleh Taehyung yang terlalu bersemangat.

"Bulan penuh." Gumam Jieun.

Taehyung yang menyadari suara Jieun itu menoleh dan ikut berujar. "Sebentar lagi sampai."

"Kau akan membawaku kemana, sih?" Ketus Jieun.

"Ke bulan." Jawab Taehyung singkat.

"Jangan ngarang, Taehyung."

Taehyung hanya tertawa dan mengabaikan raut kesal Jieun.

"Woah! Daebak!" Teriak Jieun.

"Aku tidak mengarang, kan?"

Jieun mengangguk, matanya tak lepas dari bulan yang terlihat hanya berjarak beberapa jengkal dari wajahnya; sangat dekat. Bulan itu tampak sangat besar dilihat diatas bukit seperti ini.

"Kenapa Jieun suka sekali bulan?" Tanya Taehyung.

Jieun masih mendongakkan kepala, menatap dalam-dalam bulan berwarna kuning terang diatasnya. "Karena aku lahir bertepatan saat blue moon. Kata ibu, itu fenomena bulan yang sangat indah."

Taehyung mengangguk beberapa kali sebelum Jieun melihatnya dan bertanya. "Kenapa mengangguk?"

"Eoh? Yaa, aku setuju." Ujar Taehyung.

"Setuju kalau bulan itu indah?"

"Setuju, kalau kau indah."

Taehyung tertawa seraya menatap Jieun sedangkan Jieun kini bersiap untuk memukul pria yang tengah tertawa puas karena melihatnya yang salah tingkah.

"Jieun, aku mau pipis."

Jieun menatap Taehyung seraya kembali memukul pundak Taehyung yang langsung dibalas dengan kekehan Taehyung.

"Menyebalkan." Ketus Jieun.

Taehyung menahan tawanya seraya berujar. "Padahal dulu kan kau sering membersih-- Aww!"

-VIU SERIES-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang