The Neighbor; 4

740 165 33
                                    

"Kenapa harus dikumpulkan hari ini sih? Sekarang kan hari minggu, pak Hoseok kenapa siihh?!" Gerutu Jieun.

Setelah melihat pesan di grup kelasnya beberapa menit yang lalu, Jieun yang terburu-buru berganti pakaian karena dirinya baru saja bangun tidur kini sudah bergegas berjalan keluar apartemennya.

Jieun hanya membawa tugas dan ponselnya miliknya. Berlari sekuat tenaga menuju kampusnya.

"Haaaahhh~"

"Jieun?"

Jieun menoleh ke arah Yuna yang baru saja keluar dari ruangan pak Hoseok. "Yuna-ya, tolong sekalian punyaku."

Yuna menghela napas panjangnya, menerima tugas milik Jieun dan kembali masuk ke ruang dosen. Sementara Jieun menyandarkan dirinya pada dinding ruang dosen seraya mengatur napasnya.

"Ayo."

Jieun kembali menoleh ke arah pintu ruang dosen yang kembali terbuka; menampilkan sosok Yuna yang kini sudah berjalan ke arahnya.

"Kantin buka tidak, ya?" Tanya Jieun.

"Buka kok, kau tidak ingat disini kan ada anak asrama."

Jieun terkekeh hambar. "Iya juga."

Akhirnya keduanya memutuskan untuk pergi ke kantin kampus, membeli beberapa snack dan mengobrol sebentar di kantin universitas.

"Di jemput lagi?" Tanya Jieun.

Yuna mengangguk. "Aku dan kak Yohan akan pergi makan malam."

Jieun mendecih, nadanya terdengar sirik hingga membuat Yuna tertawa mendengar temannya itu.

"Kenapa tidak menerima pria yang menyatakan cinta padamu sih?"

Jieun mengangkat kedua bahunya, memainkan sedotan miliknya seraya berujar pelan. "Tidak tahu, kenapa ya?"

"Masih suka dengan Taehyung?"

Jieun bergidik ngeri. "Tidak. Untuk apa suka dengan pacar orang."

"Pacar orang?" Ulang Yuna.

Jieun mengangguk. Mendekatkan wajahnya pada wajah Yuna sebelum berbisik. "Beberapa hari yang lalu saat aku membuat video wawancara, aku melihat wanita masuk ke kamarnya."

"Serius?" Tanya Yuna.

Jieun mengangguk mantap. Kembali menyedot minumannya beberapa kali dan kembali bersuara. "Kemarin pun aku melihat wanita itu lagi."

"Apartemenmu kedap suara tidak?" Tanya Yuna.

Jieun menggeleng pelan. "Tidak. Aku teriak pun terdengar sampai kamarnya."

"Bicara biasa masih terdengar?" Tanya Yuna.

Jieun kembali mengangkat bahunya. "Tidak tahu."

"Coba saja dengarkan. Sepertinya dia berbuat yang tidak-tidak, Ji." Bisik Yuna.

Jieun hanya memutar bola matanya. Beranjak dari tempat duduknya untuk membeli sebotol air mineral untuk ia minum.

"Masih kurang?" Tanya Yuna.

"Tubuhku butuh air putih." Ujar Jieun.

"Ayok, aku belum mengerjakan tugas untuk besok." Ajak Jieun.

Yuna beranjak dari tempat duduknya, kembali melingkarkan tangannya pada lengan Jieun. Kedunya berjalan seraya berbincang mengenai festival olahraga dan beberapa acara kampus yang akan diadakan dalam waktu dekat.

"Tiga minggu lagi kan babak pertama festival olahraga, Ji. Mau datang tidak? Apa yang mau kau lihat?" Tanya Yuna dengan antusias.

Jieun mengangkat bahunya lemas. Gadis itu memang tak pernah menyukai cabang olahraga manapun sejak masih sekolah. Bahkan Jieun hanya menghadiri festival olahraga saat masih berpacaran dengan Taehyung.

-VIU SERIES-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang