"Ji--"
"Kim Tae Hyung?"
Suara wanita itu menggema di ambang pintu. Membuat Jieun yang masih menatap pria di depannya ini memutar bola matanya untuk melihat ke arah sumber suara.
Bola matanya bergetar setelah melihat perubahan wajah sang kakak tingkat. Kedua alisnya hampir menyatu serta guratan pada pertengahan alisnya semakin terlihat.
"Aku ingin bicara, Dad."
Pintu tradisional itu kembali di tutup. Meninggalkan Jieun bersama sosok pria yang beberapa menit lalu mengajaknya untuk ke apartemen miliknya.
"Seojoon, kau tidak bilang jika temanmu itu Taehyung."
Pria yang mengenakan setelan formal itu menggaruk singkat bagian belakang kepalanya. Ia sudah hapal betul jika gadis yang terpaut hampir 10 tahun dengannya ini sedang serius jika memanggilnya dengan nama.
"Kenapa Taehyung?"
"Baby, dengar aku dulu." Ujar Seojoon berusaha menjelaskan.
"No, jawab aku." Kekeh Minyoung.
"..Karena dia yang memintaku"
"Kau tahu Taehyung. Dia meniduri wanita dan meninggalkannya malam itu juga." Nadanya kian menegas.
Minyoung meninggalkan Seojoon yang masih memijat singkat pelipisnya. Memasuki ruangan tempat Jieun dan Taehyung berada dengan sangat tergesa.
"Ji, ayo kakak antar pulang."
Jieun menoleh. Mencetak raut keheranan di wajahnya. Tentu ia masih bingung dengan situasinya saat ini.
"Tidak. Dia akan ikut aku."
Suara berat itu mengusik indera pendengaran Minyoung. Membuatnya menatap dengan penuh tidak suka pada pria yang kini sudah berdiri disampingnya.
"Hyung, tolong ajari bayimu ini agar tidak usah ikut campur dengan urusan orang."
Semua mata tentu tertuju pada Taehyung. Pria yang kini sudah diambang pintu dan menoleh ke belakang untuk memastikan gadis yang sedari tadi hanya memainkan sedotannya itu mengikutinya dari belakang.
"Ji, ayo pulang."
Tangan Jieun ditahan oleh Minyoung. Membuat Jieun berhenti sejenak tepat di samping Minyoung. Menatap dalam-dalam kakak tingkatnya itu sebelum tangannya mengusap singkat bahu Minyoung.
"Kak, aku akan kabari kakak jika terjadi apa-apa."
Setelah kalimat itu, Jieun benar-benar pergi. Mengekori pria yang sudah jalan di depannya dengan langkah besar. Pria yang memasang wajah serius kala kakak tingkatnya itu melarangnya mengikuti pria di depannya.
Jieun sedikit berlari kala sosok pria itu sudah memasuki mobil Hyundai berwarna abu pekat. Membuka kaca jendelanya dan memperhatikannya dengan tatapan mengintimidasi.
"Masuk."
Jieun membuka pintu mobil sesegera mungkin setelah mendengar suara berat itu. Memasang sabuk pengamannya kala sepasang mata itu kembali menatapnya.
Ah, dia sangat lamban.
"Tidak usah ke apartemenku. Aku tidak membutuhkan tubuhmu malam ini."
Setelah 15 di dalam mobil, kalimat itulah yang pertama di dengar Jieun. Kalimat yang keluar dari mulut pria yang sedari tadi hanya sibuk memperhatikan jalan.
Jieun tak berani menoleh ke kursi pengemudi. Ia memilih tetap pada pemandangan jalan di sampingnya meski beberapa pertanyaan itu terus muncul di kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
-VIU SERIES-
FanfictionBerisi Long Story VIU yang lebih dari 10 sub chapter. Masing-masing chapter bisa berbeda genre. Hope y'all like it!