"Cih, siapa yang memilihku jadi panitia pemilihan umum seperti ini sih."
Itu adalah kalimat ketiga yang diucapkan Jieun sejak dirinya masuk ke sebuah ruangan panitia untuk ajang pemilihan umum presiden mahasiswa yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat.
Jieun tak kenal dengan siapapun di ruangan ini, hanya satu orang yang pernah ia temui; Min Yoongi yang kini duduk di kursi paling ujung dengan ponsel yang terus ia pegang di tangannya.
"Caranya agar dikeluarkan dari panitia khusus ini bagaimana, sih?" Bisik Jieun pada salah satu mahasiswa di samping kanannya.
Mahasiswa dengan name tag bertuliskan nama Yeri itu menoleh ke arah Jieun, terkekeh pelan setelah melihat name tag Jieun. "Kau ingin dikeluarkan dari panitia ini? Sedangkan yang ingin masuk kepanitian ini banyak sekali."
Jieun memandang Yeri dengan bingung. "Hah? Maksudnya?"
"Semua mahasiswi di setiap fakultas tengah berlomba untuk masuk kepanitiaan ini. Demi dia." Ujar Yeri setelah melihat sosok yang tak asing bagi Jieun itu mulai memasuki ruangan.
Jieun menoleh ke arah yang ditunjuk Yeri. Menatap dalam diam sosok Taehyung yang sudah duduk di depan ruangan dengan kandidat lain untuk presiden mahasiswa universitasnya.
"Karena Taehyung? Tapi kenapa?" Tanya Jieun.
"Kau masih tanya kenapa? Tentu saja karena dia populer dan tampan."
Jieun mendecih sebal. Memilih untuk berhenti pada Yeri dan menggeser kursinya sedikit demi sedikit untuk menghindari Yeri.
"Kalian tentu sudah tahu kan disini untuk apa?"
Semuanya mengangguk, menjawab iya terkecuali Jieun yang kini sudah mengangkat tangannya.
"Maaf, tapi saya tidak tahu disini untuk apa."
Semua mata melihat ke arah Jieun, termasuk Taehyung yang sudah menahan tawanya karena tahu ini akan terjadi.
"Oke, biar saya jelaskan. Jadi kalian yang disini dipilih secara acak untuk membantu pelaksaan pemilihan umum--"
"Iya paham." Ujar Jieun.
Semua mata kembali menatap Jieun dan tentunya Taehyung kembali menahan tawanya karena melihat wajah kesal Jieun dan juga wajah kesal rekannya; Seojoon yang ucapannya baru saja dipotong oleh Jieun.
"Kalian bisa tulis divisi apapun yang kalian inginkan. Nanti hasilnya akan di sebarkan lewat media sosial universitas kita."
Jieun memandang secarik kertas kosong di depannya. Membolak balik kertas itu, memandang lurus pada sosok Taehyung yang tengah tertawa kearahnya.
"Sudah?"
"Eoh?"
Jieun memandang ke arah sosok Seojoon yang sudah mengulurkan tangannya untuk meminta kertasnya kembali. "Sebentar."
Seojoon mengangguk pelan, melewati kursi Jieun untuk mengambil kertas dari panitia yang lain. Langkahnya kembali ke meja Jieun dan berbisik pelan. "Antarkan sendiri ke depan, ya?"
Jieun mendengus sebal. Memutar bola matanya dan dengan cepat menulis dengan pulpennya.
Jieun bangun dari duduknya, melangkah tanpa ragu menuju meja di depan. Meja yang berada di tengah-tengah Taehyung dan satu kandidat lagi.
"Pulang bareng." Bisik Taehyung.
"Tidak." Jawab Jieun ketus seraya berbalik untuk duduk di bangkunya lagi.
"Baiklah kalian boleh pulang, untuk info selanjutnya bisa lihat di media sosial kampus ya.."
Semuanya berdiri, memberi salam pada Seojoon seraya berbondong-bondong keluar ruangan. Tak terkecuali Jieun yang juga ikut keluar ruangan, matanya menatap Taehyung yang sudah sedari tadi menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
-VIU SERIES-
FanfictionBerisi Long Story VIU yang lebih dari 10 sub chapter. Masing-masing chapter bisa berbeda genre. Hope y'all like it!