"Dari semua jajanan yang ada disini, kau lebih suka yang mana?"
Suara yang diikuti dengan suara tiupan dari orang yang sama itu kini membuat Taehyung menoleh, membiarkan satu tusuk eomuk yang berada di tangannya itu menjadi dingin akibat suhu disana.
"Semuanya."
Jieun kembali meniup tteokbokki yang berada di genggaman tangannya, terkekeh pelan seraya berujar. "Eeey~ harus memilih."
"Kau?"
Jieun terbatuk setelah mendengar Taehyung. Telinganya yang tidak berfungsi dengan benar atau memang jawaban Taehyung seperti itu?
"Aku? Aku tahu kau menyukaiku, kan?" Ujar Jieun seraya kembali terkekeh.
Taehyung menggeleng beberapa kali, menelan makanan yang berada dalam mulutnya kemudian berujar. "Kau suka yang mana?"
"Aahh~ jadi itu?"
Jieun tertawa singkat, berusaha mengalihkan pandangannya dari Taehyung dan memilih untuk mengamati berbagai macam jajanan yang berada di depannya. Matanya melirik semua jajanan itu dan berpikir singkat sebelum mengeluarkan jawaban mantap.
"Eomuk."
"Kau tidak suka pedas, ya?" Tanya Taehyung.
Jieun menggeleng seraya tangannya mengambil satu tusuk tteokbokki lagi dan meniupnya perlahan.
"Aku suka tteokbokki, tapi eomuk itu punya rasa netral."
"Tapi dia gurih?"
Jieun mengambil satu tteokbokki yang paling ujung, mengunyahnya pelan dan kembali menanggapi ucapan Taehyung.
"Saat kau habis makan makanan pedas, kau akan membutuhkan yang gurih agar rasanya imbang."
Jieun melahap satu lagi potongan tteokbokki.
"Dan saat kau habis makan makanan pedas, kau akan mencari makanan gurih karena manis itu terlalu membosankan."
Taehyung hanya mengangguk tanpa berkomentar. Matanya tak pernah lepas dari Jieun sejak satu jam lalu mereka sampai disana, menikmati berbagai macam jajanan pinggir jalan.
"Kenapa kau bolos kerja? Merasa bersalah karena tidak bisa membalas perasaanku?"
Kali ini Taehyung mengalihkan pandangannya dari Jieun, ia memilih merogoh saku celananya untuk mengambil uang dan membayar semua jajanan yang telah mereka makan.
"Kenapa merasa bersalah?" Tanya Jieun lagi.
Taehyung sudah berlalu tanpa keinginan untuk menjawab pertanyaan Jieun. Ia masih bingung dengan perasaannya, perasaan apa yang ia miliki untuk Jieun?
Taehyung tak pernah menyukai gadis lain, ia tak paham dengan perasaan saling membutuhkan atau perasaan saling sayang antar lawan jenis. Taehyung sama sekali tidak paham. Hatinya seolah sangat dingin dalam ke gelapan.
Jika harus menyalahkan seseorang. Apakah ia harus menyalahkan sang ayah sebagai kepala keluarga dan sosok ayah yang gagal? Atau ibunya yang hanya mengiriminya uang setiap bulan tanpa mementingkan jika ia butuh kehangatan dan kasih sayang? Atau bahkan dirinya sendiri yang terlalu egois sampai tidak paham dengan situasi keluarganya dan tidak ingin membuka hati untuk orang lain?
Tangannya kini sudah digenggam kembali oleh Jieun, gadis itu tersenyum melihat Taehyung yang kebingungan.
"Katamu, tangan ini bebas untuk aku genggam kapan saja kan?"
Taehyung mengangguk.
"Kita mau kemana sekarang?" Tanya Taehyung kala Jieun terus memimpin jalan keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
-VIU SERIES-
FanfictionBerisi Long Story VIU yang lebih dari 10 sub chapter. Masing-masing chapter bisa berbeda genre. Hope y'all like it!