50 shades of Mr.Kim; 12

487 86 15
                                    

"Acaranya belum selesai, kenapa minta pulang?"

Keduanya sudah berada di area parkir sebuah taman yang tengah disewa untuk acara pernikahan Seojoon dan Jiwon. Entah siapa yang memiliki ide untuk pergi dari tempat ini tapi, keduanya bersama-sama pergi ke area parkir setelah Seojoon dan Jiwon mengucapkan janji suci mereka di hadapan Tuhan dan keluarga.

Awalnya Jieun berkaca-kaca melihat adegan itu; Seojoon dan Jiwon yang saling membacakan janji serta doa dari pemimpin upacara pernikahan serta kedua orang tua mempelai. Tapi hatinya sedikit tercubit gemas, menepis beberapa fakta jika dirinya sempat menginginkan hal tersebut daripada siapapun.

Wanita manapun pasti selalu memimpikan mengenai pernikahan; memiliki suami yang dicintainya bahkan keluarga kecil nan bahagia di tengah-tengah rumah mewah dan kekayaan hasil kerja kerasnya. Tak ada satupun wanita yang enggan untuk merasa dicintai.

"Yasudah, ayo." Kalimat Taehyung itu membawa Jieun kembali ke permukaan dengan pikirannya yang masih berkeliaran bebas entah kemana.

Ia menatap sosok pria yang sudah ada di kursi kemudi, memegang stirnya setelah berhasil memasang sabuk pengaman dan menjalankan mobilnya keluar area parkir. Jika saja Jieun mau menurunkan rasa egonya atau kalau saja Taehyung mau mengalah atau anggap saja jika keduanya bisa saling mengontrol egonya masing-masing, mungkin mereka akan menjadi pasangan yang begitu cocok satu sama lain.

"Ngga, ngga. Gak mungkin." Batin Jieun setelah matanya sekali lagi menangkap sosok Taehyung dengan kacamata hitamnya yang tengah fokus menatap jalanan.

"Kenapa?"

Jieun menoleh ke arah Taehyung yang juga menoleh ke arahnya. Matanya menatap lampu lalu lintas yang kini tengah berwarna merah di depan mereka.

"Tidak apa-apa." Jawab Jieun sekenanya.

Taehyung hanya mengangguk singkat meski ia tau dirinya tak salah mendengar jika Jieun tengah bergumam di sampingnya. Juga dengan raut wajah Jieun yang tidak seperti biasanya.

Oh, mungkin Jieun belum dalam mode Bossy-nya. Batin Taehyung.

Tak banyak percakapan yang terjadi di dalam mobil mahal milik Taehyung. Hanya sesekali Jieun yang bertanya mengenai lagu apa yang akan Taehyung putar atau pertanyaan singkat seperti kemana mereka akan pergi. Selebihnya hanya suara alunan musik dan juga kendaraan lain yang terdengar samar dari dalam mobil.

Hampir selama empat puluh delapan menit mobil Taehyung melaju dengan kecepatan rata-rata, kini keduanya sudah berada di area sebuah pantai yang tak jauh dari pusat kota. Sebuah pantai yang menyuguhkan pemandangan batu karang yang begitu indah juga teriknya mentari yang dibalut putihnya awan di langit nan biru.

"Kenapa kesini?"

Taehyung mengangkat kedua bahunya. Sejujurnya ia sendiri pun tidak tau kenapa tangannya mengemudikan mobil sampai ke tempat ini. Bahkan saat tadi ia memasuki area pantai, Taehyung sempat menelan salivanya beberapa kali.

Satu fakta yang mungkin akan segera terungkap adalah; Taehyung tak pernah berkencan. Ia hanya akan meniduri wanita yang ditemuinya di bar untuk memuaskan dirinya sebagai alasan kebutuhan pribadi tanpa melanjutkan hubungan.

Taehyung bahkan tidak suka dengan adegan-adegan romantis yang biasanya disajikan di beberapa film barat ataupun lokal yang biasanya akan membuatnya muak dan memilih enggan menyelesaikan film tersebut.

"Kau tidak menjawab, jadi aku bawa kesini." Finalnya sebagai jawaban atas pertanyaan Jieun tadi.

"Kau lupa kalau ini weekdays?"

Taehyung memainkan alisnya sebagai respon bingung atas pertanyaan Jieun. Menurutnya ia lebih menyukai mengunjungi tempat wisata saat hari kerja, tidak terlalu ramai dan bisa membuatnya merasakan liburan yang sesungguhnya.

-VIU SERIES-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang