"Orang-orang kenapa melihatmu seperti itu, Ji?" Tanya Aera.
Keduanya baru saja keluar dari perpustakaan setelah mengerjakan tugas akhir. Jieun yang memang memiliki sikap acuh itu hanya mengangkat baru menanggapi pertanyaan sahabatnya tersebut.
"Apa karena ini hari ulang tahunmu?" Tanya Aera.
Jieun mengambil beberapa lembar uang kertas di dalam tasnya seraya berujar. "Sejak kapan mereka tahu ulang tahunku?"
Aera hanya mengangkat kedua bahunya. Mengikuti langkah sahabatnya itu yang mengarah ke kantin kampusnya.
"Ada foodcourt baru, ya?" Tanya Jieun.
Aera menatap sekelilingnya. Mendapati orang-orang yang keluar dari kantin membawa sebuah cupcake strawberry.
"Sepertinya, apa ada bazar ya? Mungkin acara amal untuk hari anak seperti tahun kemarin." Jelas Aera.
Jieun mengangguk singkat. Namun matanya masih tak bisa lepas pada beberapa orang yang terus menatapnya seraya tersenyum.
"Aera-ya, apa di wajahku ada tulisan? Atau wajahku aneh?" Tanya Jieun.
Aera menatap Jieun. Membolak balik wajah gadis di depannya itu seraya berujar. "Tidak. Ada apa ya, Ji?"
"Ah! Kau sedang dekat dengan siapa?" Tanya Aera.
Jieun memegang lehernya singkat. "Dengan kau. Ini."
Aera menoyor pelan kepala Jieun seraya kembali berujar. "Pria, Ji."
"Tidak ada, selain Daddy?" Jawab Jieun.
"Kakak tingkat, tidak ada?" Tanya Aera.
"Kita angkatan paling tua sekarang." Ujar Jieun.
Aera menggaruk pelan bagian belakang kepalanya. "Benar juga. Dua tahun lalu orang-orang memperhatikanmu seperti ini dan saat di lobby kampus kak Jisoo mengajak berkencan, kan?"
Jieu menggeleng pelan. "Jangan menyebar gosip, dia hanya mengucapkan terimakasih karena tugasnya aku bantu."
Aera kembali menoyor kepala Jieun sebelum merangkul sahabatnya itu. Keduanya sudah memasuki area kantin kampus.
"Daebak! Wajahmu, Ji." Ujar Aera.
"Ha? Ada apa diwajahku?" Tanya Jieun seraya mengecek wajahnya di ponsel.
Aera yang gemas dengan tingkah sahabatnya itu lantas memegang wajah Jieun dengan tangannya dan mengarahkan pada sebuah foodcourt yang memampangkan foto wajah Jieun.
"Silahkan ambil, ini gratis." Ujar Aera yang membaca kalimat disamping foto wajah sahabatnya itu.
"Kau! Sejak kapan punya uang untuk menyediakan ini semua?" Tanya Aera pada Jieun.
Jieun kembali mengangkat bahunya. Mengamati foodcourt itu dengan teliti.
"Aku tahu siapa--" Ujar Aera.
"Kim Taehyung." Gumam Jieun pelan.
..
Jieun menatap sebuah bangunan di depannya. Membaca dengan seksama reklame dibagian atas etalase gedung berlantai 2 tersebut.
Langkahnya yang terkesan ragu itu kini sudah mengantarkannya pada sebuah meja di dekat pintu lengkap dengan seorang wanita cantik yang menyambutnya.
"Nona Lee Jieun-ssi?" Ujar wanita tersebut.
Jieun tersenyum singkat seraya mengangguk pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
-VIU SERIES-
FanfictionBerisi Long Story VIU yang lebih dari 10 sub chapter. Masing-masing chapter bisa berbeda genre. Hope y'all like it!