Blue & Grey; 2

467 123 23
                                    

"Jam 5 sudah di rumah ya, sayang."

Jieun membenarkan tasnya, bersiap membuka pintu mobil dan mengacuhkan ucapan ayahnya itu.

Sinwo berdehem singkat, menahan pintu mobil yang siap dibanting oleh anak tunggalnya tersebut.

"Iya, ayah. Aku masuk dulu, 10 menit lagi bel." Ujar Jieun seraya membungkukkan badannya dan langsung merotasikan tubuhnya.

Kerutan di dahinya kini sudah mulai memudar, bibir cemberutnya sudah ia ganti dengan seutas senyum cantik yang menghiasi wajahnya. Begitu sempurna kala Jieun sudah tersenyum bak putri kerajaan yang siap menyapa rakyatnya.

"Halo selamat pagi, pak Hwang." Ujar Jieun pada sosok guru yang kini tengah menjaga gerbang.

"Selamat pagi, Jieun."

Jieun terkekeh pelan, kembali berjalan menuju lobby sekolahnya. Menatap sebuah jam dinding besar dan membenarkan dasi serta rompinya. Menyisir sedikit helai rambutnya yang diterpa angin.

"Ah, maaf."

Itu suara Kim Taehyung, dengan headseat dan dasi yang masih belum terpasang sempurna. Pria itu tak sengaja menabrak Jieun dari belakang dan terlihat begitu terburu-buru.

Jieun menaikkan sebelah alisnya, menatap singkat wajah pria yang kini hanya beberapa inchi darinya. Melihat sebuah luka pada bibir serta lebam biru pada pelipisnya.

"Dia habis bertengkar?" Gumam Jieun sebelum kembali acuh dan melanjutkan jalannya.

"Ohoo! Lee Jieun! Kau kemarin tidak bergabung, kemana saja kau?" Teriak Bora sesaat setelah kaki Jieun melangkah masuk ke dalam kelas.

"Ada urusan. Lagi pula aku tidak bisa bergabung dengan kalian dalam beberapa bulan nanti." Ujar Jieun seraya meletakkan tasnya dan duduk.

"Olimpiade lagi?" Kali ini Nara yang bersuara, membuat Jieun mengangguk beberapa kali sebelum akhirnya mereka kembali berbincang.

"Taehyung, mau kemana? Sebentar lagi bel." Teriak Woosik.

"Gudang." Jawab Taehyung singkat seraya meninggalkan kelas.

Jieun merogoh tasnya, mengeluarkan sebuah kotak pensil dan mengambil sebuah plester luka. Bangun dari tempat duduknya dan berjalan keluar kelas.

"Jieun kau sakit?" Teriak Nara.

Jieun melambaikan tangannya, menoleh singkat dan kembali berujar. "Tidak. Aku ingin ke kamar kecil sebentar."

"Ji sebentar lagi bel!" Teriak Bora.

"Tolong izinkan aku di mata pelajaran pertama, ya!" Ujar Jieun seraya mengedipkan sebelah matanya pada kedua sahabatnya yang ini hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah Jieun.

Sementara yang sedang dibicarakan kini sudah berjalan menyusuri koridor kelas, menuruni tangga dan berjalan ke halaman belakang sekolahnya sebelum berhenti tepat di sebuah gudang. Ruangan tak terpakai yang hanya di tutupi oleh sebuah pintu besi tanpa kunci.

Jieun terbatuk singkat, menghalau debu yang berterbangan dengan bebas di depannya. Kembali terbatuk sebelum akhirnya ia memilih menutup hidungnya dan berjalan masuk ke dalam gudang tersebut.

Jieun masih terus berjalan masuk, menghampiri sebuah kepulan asap yang ia tahu betul itu adalah asap rokok. Tangannya merogoh saku seragamnya, mengambil ponselnya dan dengan tidak sopen memotret sosok pria yang kini tengah menghisap sebuah batang rokok pada belahan bibirnya.

"Ohoo! Kim Taehyung.. Kau tertangkap basah!" Ujar Jieun, suaranya ikut menggema di seluruh ruangan membuat sosok yang tengah tertangkap itu menoleh ke arah Jieun.

-VIU SERIES-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang