Ruang organisasi kini tengah dipenuhi oleh seluruh panitia khusus untuk pemilihan presiden mahasiswa beberapa hari lagi. Semua panitia bekerja sesuai divisi yang sudah ditentukan, terkecuali Jieun.
Gadis yang tengah bermain ponsel dan membaca beberapa jadwal dari beberapa fakultas itu seolah menjadi panitia paling sibuk diantara yang lain. Jieun yang ditunjuk sebagai panitia yang khusus pada hari-H ini mau tidak mau harus membantu beberapa teman dalam kepanitian.
"Berapa prodi lagi, Ji?" Tanya Yeri.
Jieun menghitung dengan pelan, memastikan jika hitungannya tidak salah seperti beberapa hari yang lalu saat dirinya harus diberi sanksi menjadi divisi konsumsi dalam sehari karena salah membaca jadwal.
"Tinggal fakultas Hukum, Teknik dan bahasa inggris yang belum."
Yeri mengangguk, menerima kertas dari Jieun dan kembali mengeceknya. Sementara kini Jieun bangkit dari kursinya, menghampiri divisi dokumentasi untuk memberikan beberapa foto hasil jepretannya untuk di posting di media sosial kampusnya.
"Tidak usah di copy, cut saja dari memori ponselku." Ujar Jieun pada Minho.
Minho mengangguk pelan, melihat begitu banyak foto panitia di ponsel Jieun dan memilih semuanya untuk dipindahkan ke laptop miliknya.
"Tidak ingin menyimpan 1 foto Taehyung?" Goda Minho.
Jieun mendesis pelan, memutar bola matanya dan berujar singkat. "Tidak."
"Semuanya ayo makan dulu." Ujar Seojoon.
Seluruh panitia kini berkumpul, membentuk lingkaran besar seraya menunggu divisi konsumsi membawa makanan dan membagikannya.
Jieun membuka kotak makan yang ada didepannya. Matanya langsung tertuju pada Taehyung kala melihat isi dari kotak makannya.
"Kau tidak bisa makan pedas, kan?"
Mata Jieun masih menatap Taehyung yang masih sibuk dengan laptopnya sebelum ia melihat kearah sampingnya. Min Yoongi tengah menyodorkan makanannya untuk ditukar dengan makanan milik Jieun.
Taehyung kini sadar apa yang sedang terjadi setelah Minho menyikutnya dengan pelan. Matanya tampak dingin menatap ke arah depannya, satu pemandangan yang selalu ia hindari sejak dirinya mengakhiri hubungan dengan Jieun.
Taehyung berdiri. Membawa kotak makannya dan berjalan ke arah Jieun.
"Makan punyaku, ini tidak pedas." Ujar Taehyung seraya menukar kotak makannya dengan kotak makan Jieun, matanya melirik Yoongi singkat sebelum kembali ke tempat duduknya.
"Maaf." Ujar Jieun pelan.
Yoongi mengangguk singkat, kembali ke tempatnya dan melirik ke arah Taehyung singkat.
Sementara Jieun tengah membuka kotak makan di depannya. Mendekat kearah Yeri dan bertanya dengan suara pelan. "Apa bisa memilih makanan, ya?"
Yeri terkekeh pelan. "Bisa, Ji. Tadi saat kau ikut sosialiasi dengan Taehyung dan teman-temannya divisi konsumsi sibuk bertanya perihal makanan yang dipilih."
Jieun terdiam sebentar. Memutar matanya dan bergumam pelan. "Kemarin-kemarin aku selalu mendapat makanan yang aku suka dan itu saat aku tidak dengan Taehyung. Apa Taehyung yang memilih makanan untukku?"
Jieun memutar bola matanya dan memutar kepalanya singkat sebelum melirik ke arah Taehyung dan berhenti disana. Ia memperhatikan Taehyung yang dengan terpaksa memakan makanannya.
"Kita sama-sama tidak suka pedas. Tolong berhenti makan itu, Taehyung." Gumam Jieun.
..
KAMU SEDANG MEMBACA
-VIU SERIES-
Fiksi PenggemarBerisi Long Story VIU yang lebih dari 10 sub chapter. Masing-masing chapter bisa berbeda genre. Hope y'all like it!