"Kau mau apa?"
Kalimat tanya yang terkesan menyentak itu tak menghentikan aktifitas Taehyung untuk naik ke atas ranjang rumah sakit yang sama dengan tempat Jieun terbaring.
Seharian ini, Taehyung sudah dengan sabar menjaga Jieun di rumah sakit. Bahkan ia tak sedetikpun meninggalkan Jieun. Ponselnya ia matikan dan mempercayakan urusan perusahaannya pada sosok Hyuna.
"Naik ke ranjang." Jawab Taehyung yang menimbulkan guratan pada dahi Jieun serta merta tubuhnya yang ia geser dengan paksa agar menuju ke sisi ranjang sebelahnya.
"Sempit." Desis Jieun seraya memukul ringan punggung Taehyung.
Taehyung menghela napas, bangkit dari posisinya dan turun dari ranjang. Menatap Jieun yang sudah berada di ujung tempat tidur serta tatapannya yang siap sedia menusuknya kapanpun yang ia inginkan.
"Kau mau kemana? Taehyung?!"
Teriakan yang menggema di ruang rawat inap ini tak membuat Taehyung menghentikan langkahnya. Pria itu masih berjalan bahkan punggungnya sudah hilang di balik pintu yang sudah tertutup kembali.
Jieun hanya mendengus. Jelas ia kesal lantaran Taehyung selalu bersikap seenaknya. Anggap saja Jieun sedang tidak sadar diri jika dirinya juga seperti itu. Seperti kata pepatah; gajah di pelupuk mata tak terlihat tapi semut di ujung lautan terlihat.
Memandangi seisi ruangan dan jendela yang terbuka menjadi pengalihan rasa bosan Jieun. Tak ada yang bisa dilakukannya selain melihat sekeliling ruangan. Seharian ini meski ponselnya tertinggal di apartemen, Jieun selalu mengganggu Taehyung dengan ocehannya.
Suara pintu juga langkah kaki beberapa orang yang muncul di balik pintu membuat mata Jieun menoleh kesana. Melihatnya dengan tatapan heran serta dahi yang mengkerut.
"Ya! Kim Taehyung!" Teriak Jieun.
Taehyung yang datang paling terakhir dari empat orang di depannya ini hanya melihat Jieun seraya mengangkat kedua bahunya acuh. Membiarkan keempat orang yang datang bersamanya ini melakukan tugasnya; menggeser nakas dan beberapa furniture lainnya yang berada di sebelah ranjang Jieun untuk kemudian di gantikan dengan sebuah ranjang baru yang sengaja di bawa dan diletakkan persis di samping ranjang tempat Jieun tidur. Tanpa ada celah.
"Seperti ini pak?"
Taehyung mengangguk. "Sudah. Silahkan keluar."
Keempat pria yang mengenakan seragam dengan logo rumah sakit di sakunya itu lantas membungkuk sopan sebelum meninggalkan ruangan.
Kini Taehyung sudah berada di ranjang tepat di samping ranjang Jieun. Dengan tanpa celah atau penghalang sekali pun.
"Kau dapat ranjang darimana?"
"Gudang."
"Maksudnya ini kenapa, Taehyung?"
Taehyung mendengus, mengganti posisi tidurnya menghadap Jieun dengan sebelah lengannya yang ia jadikan bantal. Memandangi wajah Jieun yang sedang melihatnya penuh rasa penasaran lengkap dengan kedua alis yang hampir bertaut.
"Ternyata kalau suhu badanmu turun emosimu naik lagi, ya?" Tanya Taehyung setelah telapak tangannya memegang dahi Jieun.
Jieun berdehem singkat. Mendengus sebal seraya menepis tangan Taehyung.
Taehyung mulai memejamkan matanya. Setelah ia berhasil mengambil salah satu lengan Jieun untuk selanjutnya ia letakkan diatas dada.
"Kau tidur?"
"Taehyung?"
Kedua panggilan yang bersumber dari Jieun itu diabaikan oleh Taehyung yang ia tak tau apakah pria itu benar-benar sudah tidur atau hanya memejamkan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
-VIU SERIES-
FanfictionBerisi Long Story VIU yang lebih dari 10 sub chapter. Masing-masing chapter bisa berbeda genre. Hope y'all like it!