Matahari bahkan belum terbit di bagian timur bumi, embun dan udara segar kini menyelimuti hamparan datar di kaki gunung. Satu jam lalu, para peserta dan panitia dalam acara mendaki gunung dan menanam pohon ini sudah sampai di lokasi pendakian. Selama satu jam sebelum mendaki semuanya diberi waktu istirahat dan juga untuk meregangkan otot-otot mereka.
Kini semuanya sudah bersiap dengan 8 tim yang berisi 5 peserta dan 1 ketua tim yang berasal dari panitia.
"Kalian hanya boleh memainkan ponsel saat istirahat!" Teriak Taehyung.
"Jangan memainkan ponsel saat berjalan dan jangan berhenti sebelum waktunya istirahat." Jelas Taehyung.
Taehyung kemudian membuka peta yang ada di genggamannya, menunjukkan ke arah peserta yang tengah memperhatikannya seraya kembali berujar dengan suara lantang.
"Gambar rumah pada peta ini adalah posko, dimana akan ada 5 posko sampai ke puncak. Dan disanalah tempat kalian istirahat. Kalau ada yang tidak kuat, berhenti sampai posko dan menunggu disana sampai yang lainnya berkumpul lagi untuk menanam pohon."
"Sekali lagi, jangan ada yang memaksakan diri apalagi sampai menyusahkan panitia disini. Mengerti?!"
Semua bersorak mengerti. Setelahnya mereka berbaris untuk bersiap memulai pendakian dengan tim Woosik yang memimpin jalur.
Jieun berada di tim ke-5 dengan Taehyung sebagai ketua timnya. Tentu saja itu adalah permintaan Taehyung sendiri agar bisa berada di tim yang sama dengan Jieun dan beralasan bahwa Jieun mungkin saja akan pingsan seperti saat latihan fisik dulu.
Jika tidak hujan dan jalurnya tidak licin, mereka akan sampai di puncak tepat pukul 6 pagi. Waktu yang pas untuk melihat pemandangan matahari terbit dari atas gunung.
Sampai saat ini semuanya berjalan lancar. Sudah selama hampir dua jam tim Jieun berjalan dan tak ada kendala. Meski jalur pendakian hanya bisa terlihat ketika tersorot lampu di helm mereka, semuanya bisa melewatinya dan tentu saja dengan kerja sama para anggota tim.
Tim Jieun sudah hampir sampai di posko ketiga; yang artinya jarak mereka dengan puncak gunung semakin dekat. Semuanya tengah mengambil posisi untuk istirahat.
Jieun melirik jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul setengah lima pagi. Dirinya melihat ke arah Taehyung yang duduk di sebuah batu besar tepat di depannya. Pria itu menawarkan penghangat tubuh namun dibalas gelengan kepala oleh Jieun.
Sarung tangannya kini ia buka dan merogoh ponsel yang diletakkan di dalam tasnya. Jieun melihat bar notifikasinya, melihat seluruh sinyalnya kosong bahkan hanya ada tulisan 'SOS' disana. Ia hanya menghela napas berat sebelum antusias melihat pesan singkat yang dikirim oleh kekasihnyaㅡJake.
Senyuman Jieun yang mengembang semakin hilang di wajahnya kala tangannya dengan sibuk melihat pesan singkat Jake.
Boyfie♡
SayangBoyfie♡
JieunBoyfie♡
Kamu lagi naek ya?Boyfie♡
Oke, hati-hati ya! Pulang jangan ada yang luka, okey?Boyfie♡
Sayang?Boyfie♡
Jangan dekat-dekat Taehyung, sayangBoyfie♡
Baru ditinggal tapi aku kangen:(Boyfie♡
Kamu pulang lusa, kan?
Nanti kita liburan, ya? Ke rumah mamahku, mau? Kita ke Canada!Boyfie♡
Sayang, plis maafin aku..Boyfie♡
Jieun? Jangan marah, ya?Boyfie♡
Atau kalau mau marah juga gak apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
-VIU SERIES-
FanfictionBerisi Long Story VIU yang lebih dari 10 sub chapter. Masing-masing chapter bisa berbeda genre. Hope y'all like it!