"Kak, kan Taetae sudah bilang tidak usah mengikuti Taetae lagi."
Jieun masih tetap mengikuti anak empat tahun itu yang tengah memperhatikan susu strawberi di dalam pendingin. Mengambil susu strawberi itu satu persatu sebelum ia masukkan ke dalam keranjang belanjaan miliknya.
"Lagipula kakak kenapa sih halus ketemu Taetae telus!" Gerutu bocah itu.
"Kakak penculik, ya?"
Jieun mundur beberapa langkah, mengambil satu botol minuman vitamin C titipan sang ayah sebelum berkacak pinggang.
"Enak saja. Kakak ini guru TK, tahu?" Ujar Jieun.
"Sudah ah, Taetae mau pulang. Lapel." Ketus bocah itu lagi.
Seperti biasa setiap bertemu dengan Jieun belanjaan bocah laki-laki itu selalu di bayar oleh Jieun dan seperti biasa juga Jieun selalu mengantar bocah laki-laki itu sampai ke apartemennya.
"Kak, belhenti." Ujar Bocah laki-laki yang sampai sekarang tak pernah Jieun tahu nama lengkapnya itu.
"Eoh? Ada apa?" Tanya Jieun yang menghentikan langkahnya dengan tiba-tiba.
"Taetae pulang sendili saja."
"Memang kenapa? Takut ketahuan ayahmu, ya?" Tanya Jieun, masih mengikuti bocah 4 tahun yang kini berjalan dengan terburu.
"Huh, padahal Taetae sudah belanja pukul 7 malam bial tidak beltemu kakak itu." Gumam Taetae, pelan.
"Sudah jangan banyak bicara, ayo kakak antar. Kakak ingin bertemu ayahmu." Ujar Jieun.
"Kakak seling ke toselba itu, ya?" Tanya Taetae yang kini pasrah dengan apa yang dilakukan Jieun padanya.
Jieun mengangguk pelan. "Kita kan sudah 4 kali bertemu dalam 3 minggu ini, berarti kakak memang sering kesana. Kau juga, kan"
"Namamu siapa?" Tanya Jieun lembut.
"Taetae." Jawab Taetae cepat.
"Nama lengkapmu?" Tanya Jieun seraya mensejajarkan tingginya dengan tinggi bocah 4 tahun itu.
"Taehyung."
"Sudah sana kakak pulang." Ketus Taetae.
"Kakak ingin bertemu ayahmu, boleh?" Tanya Jieun.
"Ayah tidak ada, kak." Jawab Taetae.
"Loh? Kemana? Kerja, ya?" Tanya Jieun lagi.
Taetae mengangguk pelan. "Iya, kelja. Sudah sana kakak pulang."
"Ibumu, ada?" Tanya Jieun lagi.
Taetae menggeleng pelan. "Tidak ada, kelja juga."
"Loh, kamu disini sendiri?" Tanya Jieun yang sedikit terkejut.
"Iya, sudah sana kakak bawel sekali." Ketus Taetae seraya memasukkan beberapa angka untuk membuka apartemennya meski harus sedikit berjinjit.
"Besok sekolah, ya?" Tanya Jieun seraya menahan pintu apartemen yang terbuka di depannya.
"Tidak mau, Taetae kan sudah bilang." Ketus Taetae.
"Kalau begitu sekarang kakak masuk, nih?" Ancam Jieun seraya mengambil langkah besar bersiap untuk masuk ke dalam apartemen yang terkesan mewah itu.
"Yasudah, tapi jemput."
..
Esoknya...
"Permisi, Taetae~" Panggil Jieun seraya mengetuk pintu apartemen di depannya.
Sudah hampir 15 menit Jieun berdiri di depan pintu itu. Menoleh ke segala arah seraya menyapa beberapa tetangga yang memperhatikannya dengan raut aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
-VIU SERIES-
FanfictionBerisi Long Story VIU yang lebih dari 10 sub chapter. Masing-masing chapter bisa berbeda genre. Hope y'all like it!