Jieun yang sudah siap pergi ke kampus ini membuka pintunya perlahan, sudah hampir seminggu ia selalu berpapasan dengan sang mantan kekasih saat berangkat ke kampus. Kepalanya kini berada diambang pintu apartemennya, mengintip singkat lorong apartemen yang kedengarannya sangat sepi.
"Akhirnya sepi." Lirih Jieun.
Jieun akhirnya melangkah keluar pintu apartemennya. Menutup pintunya perlahan dan berjalan ke arah lift yang tak jauh dari kamarnya, tepatnya di depan pintu kamar Taehyung.
Suara pintu yang terbuka tepat di depan Jieun ini membuatnya menoleh singkat dan benar saja, pintu apartemen Taehyung perlahan mulai terbuka sedangkan Jieun sudah memutar badannya dan kembali menuju ke arah apartemennya.
"Jadwalnya sama lagi, ya?" Tanya Taehyung yang tengah merapihkan pakaiannya di depan pintu lift.
Jieun menekan tombol kunci pengaman di pintu apartemennya seraya mendecih sebal dan berujar. "Tidak tuh, aku sudah pulang."
Jieun kembali mendengar tawa Taehyung, entah apa yang dianggap lucu darinya oleh pria yang kini sudah menggendong tas hitam dan tengah menunggu pintu lift terbuka.
Jieun membuka pintu apartemennya, perlahan masuk ke apartemen dan terdiam sebentar kala Taehyung kembali bersuara. "Sudah terbuka nih, yakin tidak ada kelas?"
"Tidak." Ujar Jieun seraya masuk ke dalam apartemennya.
Sementara Taehyung hanya terkekeh dan perlahan masuk ke dalam lift, matanya tak bisa lepas dari pintu apartemen Jieun yang kini sudah tertutup rapat lengkap dengan nada keamanan yang berbunyi.
"Padahal yang salah aku, kenapa dia yang menghindar." Kekeh Taehyung sebelum beberapa pasang mata menatap ke arahnya.
..
Jieun akhirnya turun beberapa saat setelah Taehyung. Ia berjalan menuju lobby apartemen. Mencoba berjalan cepat karena jarak apartemen dan kelasnya memakan waktu tempuh 15 menit dengan berjalan kaki. Sementara kelasnya akan dimulai hampir 10 menit lagi.
"Sampai aku tidak diizinkan masuk kelas, lihat saja. Kepala Kim Taehyung akan aku masukkan kedalam bak mandi." Gerutu Jieun, langkahnya masih sangat cepat bahkan sesekali ia lari untuk mengejar waktu.
"Bareng, tidak?"
Jieun menoleh ke arah jalan raya, sebuah mobil berwarna cokelat itu berjalan perlahan di sampingnya dengan kaca penumpang yang terbuka.
Tentu saja Jieun mengabaikan ajakan dari pria yang kini hanya terkekeh melihat Jieun yang terlihat lelah.
"Tidak. Sana pergi." Ketus Jieun seraya kembali lari.
Akhirnya mobil itu melaju mendahului Jieun. Membuat Jieun terdiam lega dan mengatur napasnya sebentar sebelum kembali melanjutkan larinya.
"Kalau aku pingsan, tenang saja. Disini banyak orang." Kekeh Jieun.
Akhirnya Jieun sampai di depan ruang kelasnya. Membuka perlahan pintu kelas setelah ia mengetok pelan dan meminta izin untuk masuk.
"Ha?"
"Jieun, tidak lihat grup kelas ya?"
Jieun berjalan lunglai ke arah temannya; Yuna yang sudah melambaikan tangannya.
"Pak Hoseok ada acara, jadii--"
"Jangan bilang hanya tugas?" Tebak Jieun yang sudah menundukkan kepalanya diatas meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
-VIU SERIES-
FanfictionBerisi Long Story VIU yang lebih dari 10 sub chapter. Masing-masing chapter bisa berbeda genre. Hope y'all like it!