"Karena minggu depan Jieun sudah berangkat untuk mewakili sekolah kita di Jepang, bagaimana kalau pembentukan kelompok kali ini kita serahkan pada Jieun?"
Ucapan Bu Sunhee selaku wali kelas dan juga guru Biologi ini membuat siswa di kelasnya sangat ribut dan berteriak meneriaki nama Jieun berkali-kali. Sementara si pemilik nama hanya menunjuk dirinya sendiri dengan jari telunjuk seraya memainkan alisnya.
"Kalian ingin aku pilihkan kelompok yang bagaimana?" Goda Jieun yang berhasil membuat teman-temannya kembali berteriak.
Jieun hanya tertawa seraya memainkan alisnya. Di kursi belakang ia bisa melihat Taehyung yang juga melihat ke arahnya.
Benar, Taehyung memperhatikan Jieun. Memperhatikan bagaimana gadis itu bisa seceria dan sesantai itu setelah beberapa minggu lalu ia berkata jika keluarganya berantakan. Taehyung selalu memperhatikan Jieun. Senyum lebarnya bahkan tidak sesuai dengan sorot mata sayu yang selalu bersembunyi dibalik binar matanya.
Taehyung masih memperhatikan Jieun. Melihat bagaimana sosok itu berinteraksi dengan orang-orang disekitarnya, bagaimana sosok itu bahkan selalu tertawa dan tersenyum setiap detiknya dan bagaimana Jieun selalu bersikap biasa saja namun semua orang seolah menyayanginya.
"Karena aku ingin membuat kelompok dengan seadil-adilnya.."
Jieun tertawa diiringi dengan sorakan teman-teman kelasnya yang mungkin sudah mengetahui niat Jieun.
"Aku akan memilih teman kelompokku terlebih dulu." Ujar Jieun lagi, tentu saja teman-temannya masih kompak untuk menyoraki gadis yang kini masih tertawa geli di depan kelas.
Beberapa teman kelasnya ada yang melambaikan tangan pada Jieun, memanggil namanya beberapa kali bahkan ada yang terus berteriak dengan membacakan puisi dari nama Jieun.
Sementara Taehyung hanya diam mengamati. Melihat teman-teman kelasnya dan berpaling ke arah jendela. Jieun begitu diinginkan, begitu dicintai bahkan begitu dinantikan kehadirannya. Sementara dirinya?
"Kim Taehyung."
Taehyung sontak menoleh, lamunannya sedari tadi total buyar hanya dengan nama panjangnya yang kini sudah disebut dan teman-teman kelasnya yang ikut bersorak.
"Sisanya terserah kalian deh. Aku malas mengatur hidup orang." Ujar Jieun seraya kembali ke tempat duduknya.
Teman-teman kelasnya masih bersorak karena merasa tidak adil dengan apa yang ucapakan Jieun, sementara gadis itu hanya terkekeh pelan dan memberi flying kiss ke sembarang arah.
"Sudah cukup ya anak-anak. Jadi sisanya kalian tentukan masing-masing. Sesudah itu silahkan ke lab 10 menit lagi." Ujar Sunhee.
"Baik bu."
Jieun sudah mengambil tasnya, bersiap berjalan menuju lab seraya sesekali menoleh ke belakang untuk mencari Taehyung.
"Ji, kau curang tahu. Kau dan Taehyung kan sama-sama pintar, pasti kalian mudah mengerjakan tugasnya." Gerutu Nara dan diikuti anggukan Bora di sebelahnya.
"Kalian kenapa sih? Coba kalian bayangkan kalau aku memilih salah satu diantara kalian.."
"Minggu depan aku berangkat ke Jepang, sementara pelajaran ini kan berlanjut sampai awal semester." Ujar Jieun.
"Wah, benar juga." Kali ini Bora yang bersuara.
Nara mengacak rambut Jieun seraya berujar. "Kau pintar juga, Ji."
Praktikum biologi hari ini sudah dimulai. Jieun dan Taehyung yang memilih meja nomor dua di sisi pojok kanan ini sempat menjadi target riuhnya suara teriakan teman sekelasnya yang menggoda mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
-VIU SERIES-
FanfictionBerisi Long Story VIU yang lebih dari 10 sub chapter. Masing-masing chapter bisa berbeda genre. Hope y'all like it!