"Daddy, aku ingin bertanya sesuatu.."
Taehyung mematikan layar tv di depannya. Membenarkan duduknya kala nada bicara gadis di depannya itu nampak serius.
"Kenapa dimatikan?" Protes Jieun.
"Agar lebih fokus menjawab pertanyaanmu."
"Sepertinya serius." Lanjut Taehyung
Jieun menggaruk bagian belakang kepalanya. Terkekeh canggung kala mata hitam milik pria yang berada sangat dekat dengannya itu sudah menatap dengan intens.
"Aku ingin bertanya, kenapa harus dipanggil daddy tidak papah saja? Kan artinya sama?"
Taehyung menghela napas panjangnya. Kesabarannya seolah sudah habis untuk menghadapi gadis yang kini hanya tersenyum polos di depannya.
"Ayo aku antar pulang."
Jieun menatap Taehyung yang sudah bangkit dari tempatnya. Berjalan dengan langkah lebar untuk mengejar sosok pria yang kini sudah berada jauh dari penglihatannya.
"Pertanyaanku salah ya, daddy?" Tanya Jieun ketika kedua sudah berada di dalam mobil.
Taehyung tak menjawab. Pandangannya sudah diambil alih oleh hamparan yang berada di depannya.
"Aku turun di toserba pertigaan rumahku saja, Daddy." Ujar Jieun.
Taehyung tak menjawab namun ia menepikan mobilnya di sisi toserba yang dibilang Jieun. Membiarkan Jieun turun seraya melambaikan tangannya pada Taehyung.
Jieun memasuki toserba itu seraya berlari kecil. Mengambil beberapa snack dan susu strawberry untuk adiknya.
"Daddy belum pulang?" Tanya Jieun yang mendekat ke arah mobil yang tentu saja ia kenal siapa pemiliknya.
"Masuk. Aku antar sampai rumah." Titah Taehyung.
Jieun menunjuk jalanan menuju rumahnya seraya memberi alasan agar tidak usah mengantarnya. "Tapi rumahku--"
Kalimatnya berhenti sampai disitu kala ia menatap Taehyung yang sudah memasang raut wajah tak suka kala Jieun selalu membantahnya.
"Jemput adikmu terlebih dulu." Perintah Taehyung.
Jieun mengangguk pelan. Membiarkan Taehyung mengendalikan dirinya dengan semua perintah yang diberikan pria yang usianya hampir terpaut 10 tahun dengannya.
"Kenalkan aku pada bibi-- siapa?" Tanya Taehyung.
"Seora." Jawab Jieun singkat.
Jieun mengangguk setuju. Keduanya kini sudah berada di depan gerbang rumah bibi Seora. Menunggu beberapa saat sebelum gerbang itu dibuka dan menampilkan sosok wanita setengah baya.
"Jieun? Aigoo.."
"Bibi maaf merepotkan.." Ujar Jieun seraya memeluk singkat wanita tersebut.
"Tidak apa-apa, bibi bersyukur Jihwan di rumah jadi Seonho ada teman." Ujar wanita yang kini tengah mengelus singkat punggung Jieun.
"Aigoo, pemuda ini siapa Ji?" Tanya Bibi Seora.
"Dad--"
"Taehyung, bi. Senior Jieun." Ujar Taehyung cepat sebelum Jieun menyelesaikan kalimatnya.
"Kakak~"
Suara teriakan itu membuat ketiganya menoleh ke arah belakang bibi Seora. Menampilkan sosok anak laki-laki yang kini tengah berlari ke arah Jieun.
"Aku kira kakak tertidur di bus lagi." Ketus Jihwan.
"Bicaramu." Protes Jieun seraya mencubit gemas pipi adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
-VIU SERIES-
FanfictionBerisi Long Story VIU yang lebih dari 10 sub chapter. Masing-masing chapter bisa berbeda genre. Hope y'all like it!