Suara para wartawan dan para penggemar yang memenuhi sebuah venue yang cukup luas ini tentu bisa terdengar oleh indera pendengaran pria yang kini hanya diam. Menatap lurus dengan tatapan kosong.
Kim Taehyung; dengan matanya yang hampir keluar ini tak habis pikir kenapa bibirnya bisa menjadi sasaran sosok wanita yang tak pernah ia kenal seumur hidupnya. Sosok model terkenal di negaranya.
Bibirnya masih dilumat dengan sangat lembut oleh wanita di depannya. Sementara ia nampak tak bisa berkutik, bahkan pasokan oksigen di dalam paru-parunya nyaris habis karena ulah wanita yang kini mengedipkan salah satu matanya.
"Apa aku harus melakukan hal seperti ini agar kalian tidak terlalu mengurusi hidup orang lain?"
Wanita itu melenggangkan tubuhnya kembali ke depan podium. Membuat beberapa suara takjub dari seluruh ruangan yang pandangannya tak lepas dari sosok model ternama itu; IU.
"Enak?"
Taehyung memukul kepala Jimin, membuat temannya itu hampir tengsungkur sebelum ia meninggalkannya keluar ruangan.
Jimin memperhatikan langkah Taehyung, tentu masih ada satu sosok lagi yang memperhatikan langkahnya. Benar, dengan tatapan penasaran IU memperhatikan Taehyung keluar ruangan sebelum menyunggingkan sebuah senyuman.
Taehyung memilih kembali ke lantai 3. Mengamati beberapa hasil jepretan seseorang yang ia tak tahu siapa dibalik foto pemandangam menara eiffel dengan latar belakang awan biru gelap. Seolah menyatukan keindahan dalam latar belakang yang menyedihkan.
Sudah hampir 30 menit Taehyung berdiam diri di ruangan ini. Batinnya seolah enggan untuk memikirkan apa yang baru saja ia alami. Peristiwa gila semasa hidupnya.
"Taehyung, ayo pulang."
Suara itu sungguh sangat familiar. Benar, itu adalah Jimin yang memanggil kurang lebih 1 meter dari tempatnya berdiri.
Taehyung mengangguk cepat dengan larian kecil agar tubuhnya cepat sampai ke dekat Jimin.
"Jangan dipikirkan."
Taehyung hanya mengangkat kedua bahunya acuh. Tapi tidak dengan isi kepala yang terus memutar peristiwa yang baru saja terjadi hampir 1 jam lalu.
"Jim, sebentar."
Jimin menghela napas panjangnya setelah melihat Taehyung berlari ke arah wanita yang dikelilingi oleh beberapa pengawal.
"Minta maaf."
Wanita dan beberapa pengawal itu tampak acuh tak menghiraukan Taehyung yang bersikeras mengejar langkah orang-orang penting itu.
"Saya bilang minta maaf."
Satu pengawal menghadangnya membuat Taehyung dengan paksa menghentikan langkahnya. Tentu saja ia paham batasannya sampai dimana.
"Taehyung ayo." Ujar Jimin yang kini sudah merangkulnya.
Taehyung mengangguk. Berjalan berdampingan dengan Jimin.
"Jim, bukankah tadi itu tidak sopan?" Ujar Taehyung setelah ia memasuki mobil Jimin.
"Maksudku, coba kau pikir. Itu termasuk peleceham seksual, kan? Mencium seseorang di tengah keramaian." Keluh Taehyung.
Jimin masih tenang, mulai menginjak pedal gas mobilnya dan menjalankan mobilnya itu dengan kecepatan sedang.
"Lalu kau ingin apa? Permintaan maaf?" Tanya Jimin.
Taehyung mengangguk cepat. "Jim, wajahku pasti akan ada di semua media. Bagaimana jika bunda melihat? Aku harus bilang apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
-VIU SERIES-
FanfictionBerisi Long Story VIU yang lebih dari 10 sub chapter. Masing-masing chapter bisa berbeda genre. Hope y'all like it!