Salah satu ballroom hotel di persimpangan kota Seoul ini menjadi tempat pilihan Jieun untuknya mengadakn konferensi pers yang sudah ia siapkan kurang lebih 10 hari yang lalu. Penuh kematangan serta kehati-hatian, begitulah Jieun si perfeksionis.
"Ji, serius?"
Pertanyaan itu kembali diutarakan Taehyung setelah ke tujuh kalinya ia bertanya. Taehyung tampak gugup, bukan karena wartawan ataupun sorot lampu kamera yang akan menghantam wajah Jieun berkali-kali. Pria itu khawatir dengan sosok wanita yang kini tengah berjalan mondar mandir di depannya.
"Kau gugup?"
Kali ini Taehyung berdiri, menghampiri Jieun dan membuat wanita itu diam dihadapan Taehyung.
"Kau pasti bisa mengatasi semuanya, Ji. Jika butuh apapun, aku di sampingmu nanti." Ujar Taehyung.
Jieun mendekat ke arah Taehyung, memeluk pria itu dan menenggelamkan wajahnya pada dada Taehyung.
"Ingat, aku disini." Ujar Taehyung seraya mengusap tengan lembut punggung Jieun.
Kali ini Jieun sudah bersiap di belakang meja dengan sebuah mikrofon yang ia pegang dengan tangan kanannya. Sebelum mengucapkan kalimat pertamanya, ia melihat ke arah Taehyung yang tengah tersenyum ke arahnya.
"Selamat sore semuanya. Semoga kalian sehat. Saya IU atau Lee Jieun ingin membuat klarifikasi mengenai berita yang beberapa hari lalu sempat begitu menghebohkan."
Jieun berdehem pelan. Ia paham begitu banyak lensa kamera yang kini tengah membidik kearahnya dan begitu banyak pula wartawan yang tengah menulis pernyataan yang keluar dari bibirnya.
"Seperti yang sudah diberitakan kemarin. Saya tidak tahu siapa yang sudah menyebarkan berita itu, tapi dengan jujur dan rendah hati yang menyatakan kebeneran mengenai berita tersebut."
"Benar adanya, jika saya dan Kim Taehyung; selaku fotografer saya. Kami dianugerahi seorang putri yang sangat cantik dan berharga untuk kami."
"Atas segala keributan saya mohon maaf yang sebesar-besarnya dan atas waktu yang kalian luangkan untuk ini aaya berterimakasih sebesar-besarnya. Sekian."
"Apa kalian akan menikah dalam waktu dekat?"
Pertanyaan dari seorang jurnalis itu membuat Jieun terdiam, melihat ke arah Taehyung untuk menemukan jawaban.
Taehyung mengangguk perlahan dengan senyuman tulus yang terpatri dengan sempurna pada wajah tampan pemuda itu.
"Kami akan menikah. Mungkin akan diselenggarakan secara tertutup tanpa media." Jawab Jieun sebelum dirinya kembali menatap Taehyung. Melihat betapa bangganya pria itu dengan jawaban yang sudah ia lontarkan.
Jieun mundur dari posisi ia berdiri sebelumnya. Berdiri di samping Taehyung sebelum mengundurkan diri dari hadapan wartawan.
Telapak tangan Taehyung mulai menggenggam telapak tangan wanita di sampingnya, mengusap dengan lembut seraya berjalan berdampingan.
Taehyung tahu, ada sedikit rasa gugup yang Jieun tutupin dari dirinya, dari semua orang yang ada disana.
"Tidak ada jadwal, kan?" Tanya Taehyung.
Jieun menggeleng pelan.
"Mau ikut?"
Jieun menatap Taehyung sebelum menatap Hanteo yang seolah memberi isyarat kepada Jieun jika adik sepupunya itu bebas berpergian hari ini. Akhirnya Jieun mengangguk.
"Kita main di taman hiburan, ya?" Ajak Taehyung.
Jieun kembali mengangguk sebelum pria itu mulai menginjak gas mobilnya dan melajukannya dengan kecepatan sedang. Membelah jalanan Seoul, menerbangkan dedaunan yang berserakan di jalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
-VIU SERIES-
FanfictionBerisi Long Story VIU yang lebih dari 10 sub chapter. Masing-masing chapter bisa berbeda genre. Hope y'all like it!