"Ibu makanannya banyak sekali." Ujar Jieun setelah menyambut kedatangan kedua orang tuanya yang berkunjung ke apartemennya.
"Jangan bilang untuk tetangga lagi." Ketus Jieun.
Minju tertawa mendengar mendengar keluhan anak sulungnya itu. "Tidak boleh gitu sayang, nanti kalau kau ada apa-apa yang direpotkan kan tetanggamu."
Jieun hanya berdehem singkat, kembali berfokus merapihkan makanan yang dibawa ibunya untuk ia masukkan ke dalam lemari pendingin.
"Si anak ayam benar tidak ikut?" Tanya Jieun.
"Gyuri sedang main di rumah Taera." Jawab Minju.
"Rumah Taera kan cukup jauh bu?"
Jihyun mengangguk pelan seraya menyalakan tv dan duduk di sofa. "Mereka satu sekolah sekarang, akrab sekali tidak seperti kau dan kakaknya."
"Ayah menyebalkan sekali." Ketus Jieun.
Jihyun dan Minju tertawa bersamaan seraya menatap anaknya itu dengan tatapan usil.
"Kalian belum baikan juga?" Tanya Minju.
Jieun mendengus sebal. Membawa minuman yang ada di kulkas untuk orang tuanya.
"Kenapa tidak baikan sih? Kan kalian bisa jadi teman." Kekeh Jihyun.
"Ayah saja sana yang berteman, aku gak mau tuh." Ketus Jieun.
"Iya yah, gak mau berteman. Maunya berjodoh ya, Ji?" Ujar Minju seraya mencolek lengan anaknya yang dibalas tatapan kesal.
"Aduh, anak ayah galak sekali." Goda Jihyun.
"Memang Taehyung sudah punya pacar lagi?"
Jieun mengangkat bahunya acuh. "Tidak tahu, tuh. Tanya saja sendiri sana."
Minju dan Jihyun kembali tertawa. Keduanya tampak puas menggoda anak sulungnya itu.
Waktu terus berjalan, langit yang sedari tadi berwarna biru dengan awan putih yang menghiasi diatasnya kini perlahan berganti warna menjadi oren bersamaan dengan mentari yang bergulir ke arah barat bersiap untuk bertukar posisi dengan sang bulan.
Minju dan Jihyun sudah berkemas sedari tadi, bersiap untuk pulang setelah seharian menjenguk anak sulungnya.
"Jangan lupa bulan depan ulang tahun Gyuri." Ujar Minju.
Jieun yang memeluk tubuh ibunya sedari tadi itu mengangguk pelan. "Hari minggu kan, bu?"
"Mau hari apalagi? Kan itu permintaanmu." Sambar Jihyun yang sudah mengenakan sepatunya.
"Ayah menyebalkan sekali." Ketus Jieun.
Jihyun terkekeh, menarik lengan istrinya seraya berujar. "Ayo bu, dua jam lagi acara pertandingan bola klub favorit ayah."
"Sana ayah saja pulang sendiri." Ketus Jieun.
Jihyun kembali menarik lengan istrinya, berusaha melepaskan pelukan Jieun pada tubuh sang istri seraya kembali berujar. "Tanpa ibumu ayah tidak bisa hidup."
Jieun mendecih sebal, menatap kesal pada ayahnya itu dan memilin pelan pinggang sang ayah seraya berujar. "Hiperbola sekali, Tuan Lee."
Ketiganya berjalan menuju keluar apartemen Jieun, hingga pintu lift terbuka dan menampilkan sosok Taehyung dengan baju basketnya.
"Paman Lee." Sapa Taehyung yang melihat Jihyun keluar apartemen Jieun.
Jihyun dan Taehyung saling menghampiri satu sama lain. Tangan Jihyun menepuk pundak Taehyung yang tingginya hampir sejajar dengannya dengan pelan seraya berujar. "Wah, habis olahraga nih."
KAMU SEDANG MEMBACA
-VIU SERIES-
Fiksi PenggemarBerisi Long Story VIU yang lebih dari 10 sub chapter. Masing-masing chapter bisa berbeda genre. Hope y'all like it!