Jieun memilih memundurkan jadwal keberangkatannya ke Amerika dengan alasan ingin lebih lama bisa di Seoul untuk bermain dengan teman sekolahnya. Selama di Seoul tentu saja Jieun memilih tinggal di sebuah apartemen yang sudah disediakan sang bunda daripada tinggal di rumah yang sama dengan ayahnya. Meski maaf ayahnya sudah ia terima, tetap saja lukanya belum terlalu pulih dengan apa yang dilakukan ayahnya di masa lampau.
Sore ini Jieun masih nyaman untuk berjalan-jalan di sekitar apartemennya. Memang ini adalah rutinitas yang ia lakukan selama disini, selain untuk mengenang masa lalu Jieun juga ingin menjernihkan pikirannya. Terlebih satu lagi keputusan harus ia pilih dalam jangka dekat, mengenai hubungannya dengan Suho.
Jieun berjalan cukup jauh hingga sampai di sebuah taman yang ternyata tak jauh dari apartemennya.
"Wah, aku baru tahu di sekitar sini ada taman bermain seperti ini." Gumam Jieun seraya terus melangkah menuju area yang begitu banyak anak-anak.
Jieun berjalan ke sebuah ayunan yang tengah kosong, menaiki ayunan itu dan mendorongnya pelan dengan bantuan kakinya.
"Kak, aku boleh naik tidak?"
Suara anak kecil itu membuat Jieun yang tengah melamun terkejut dan menghentikan ayunannya. Dirinya langsung berdiri dan mempersilahkan gadis kecil itu menaiki ayunan yang baru saja ia naiki.
"Kok kamu masih pakai seragam?" Tanya Jieun.
Gadis itu mengangguk, tangannya berpegang erat pada kedua tali ayunan. "Aku pulang sendiri dari sekolah."
"Lho? Memang tidak ada yang menjemput?" Tanya Jieun.
Gadis itu mengangkat kedua bahunya.
Jieun terkekeh pelan, mengacak rambut gadis itu dan mendorong ayunannya pelan.
"Rumahmu dimana? Mau kakak antar pulang?"
"Disana." Ujar gadis itu seraya menunjuk salah satu tower yang bersebelahan dengan tower apartemen Jieun.
"Mau kakak antar pulang?"
Gadis itu terdiam beberapa saat seolah tengah memikirkan sesuatu. Setelah memutuskan, ia menengadah untuk menatap Jieun yang tengah mendorong ayunannya dari belakang.
"Kak, boleh pinjam ponsel tidak? Aku harus menelpon kakakku dulu."
Jieun mengangguk setuju, mengambil ponselnya pada kantong sweater miliknya dan menghentikan ayunan itu.
"Ini." Ujar Jieun.
Gadis itu mengambil ponsel Jieun, mengetikkan beberapa angka pada bagian layar sebelum melakukan panggilan.
"Halo? Kakak dimana?" Ketus gadis itu.
Jieun hanya mengamatinya dari depan.
"Yah, kakak masih di rumah sakit?"
"Yasudah, aku ada di taman."
Itulah beberapa percakapan sepihak yang Jieun dengar dari gadis yang memegang ponsel miliknya.
"Ini kak, terimakasih." Ujar gadis itu.
"Kenapa? Kakakmu belum pulang?" Tanya Jieun.
Gadis itu mengangguk.
"Mau istirahat di apartemen kakak dulu?"
Gadis kecil itu memainkan bibirbya, memutar bola matanya sebelum berfokus pada wajah Jieun. Ia mengamati wajah Jieun cukup lama.
"Tenang saja, kakak bukan orang jahat kok. Nanti ponsel kakak kamu yang pegang deh, biar bisa menghubungi polisi." Kekeh Jieun.
Anak kecil di depannya itu akhirnya mengangguk dan mengulurkan tangannya agar di genggam oleh Jieun.
KAMU SEDANG MEMBACA
-VIU SERIES-
FanfictionBerisi Long Story VIU yang lebih dari 10 sub chapter. Masing-masing chapter bisa berbeda genre. Hope y'all like it!