Blue & Grey; Ending Scene

543 97 63
                                    

Mobil yang melaju dengan kecepatan standar dan membuat hembusan angin masuk di sela-sela kaca jendela yang terbuka serta alunan musik bergenre klasik juga dengan pemandangan bunga sakura yang bermekaran di sepanjang jalan kota Seoul menambah semangat dan mood baik untuk Jieun dan Taehyung yang berada di mobil itu.

Kedua telapak tangan pasangan itu sudah saling bersemat satu sama lain. Taehyung yang tengah fokus pada kemudinya dan juga jalanan di depannya ini tak hentinya mengusap punggung telapak tangan Jieun dari beberapa saat lalu.

Hari ini, tepat setelah lima tahun keduanya menjadi sepasang suami istri akhirnya pagi tadi alat untuk cek kehamilan yang dipakai Jieun menampilkan dua garis dan sontak membuat wanita itu menutup mulutnya rapat agar sang suami tidak mendengar. Tentu saja, Jieun ingin membuat kejutan untuk Taehyung.

Tepat jam 5 sore tadi, Jieun menjemput Taehyung di tempat kerja sang suami. Menunggu Taehyung masuk ke dalam mobil dan memberikan sebuah kotak berisi alat tes kehamilan tadi.

"Sayang? Serius?" Itulah dua kata pertama yang diucapkan Taehyung ketika pria itu membuka kotak yang diberikan Jieun.

Setelahnya, Taehyung kembali bertanya untuk memastikan dan dijawab oleh anggukan kepala Jieun yang tak lama kemudian kepala itu dikecup berkali-kali oleh Taehyung.

"Sayang, i love you." Dan itulah kalimat pertama yang diucapkan Taehyung bahkan sampai saat keduanya menuju ke sebuah restoran. Saat ini.

"Sayang, tidak capek ngomong gitu terus?"

Taehyung menggeleng pelan, meremat jemari Jieun dan mengangkatnya singkat untuk kembali ia cekup. "I love you."

"I love you too, Kim Taehyung."

"Jadi, sekarang kita kemana?" Ujar Jieun setelah memperhatikan jalanan di sampingnya.

"Makan malam, kan?"

"Iya, maksudku makan malam kemana? Ini sepertinya bukan jalan yang biasa kamu pilih untuk ke restoran tempat favoritmu."

"Rahasia."

Jieun mendecak sebal. Meski begitu, dirinya tetap menatap Taehyung dan memandangi wajah tampan pria yang tengah sibuk dengan jalanan di depannya. Terlebih, ketika helai rambut bagian depan Taehyung tertiup angin dan menampilkan dahi serta alis yang menawan milik prianya. Sangat tampan. Kim Taehyung.

"Anak kita nanti cewek atau cowok ya?" Gumam Jieun.

"Memang kenapa?"

"Aku ingin anak cowok saja, sepertinya ketampanan dan sifatmu harus diwariskan agar ada satu sosok wanita lagi yang beruntung sepertiku."

"Sepertinya kamu keliru."

Jieun kembali mendecih. "Sebelah mana yang membuat aku keliru?"

"Yang beruntung itu aku, Jieun. Aku yang beruntung memiliki wanita sepertimu."

Setelahnya hanya ada keributan diantara mereka untuk meributkan siapa yang beruntung memiliki siapa. Meski sebenarnya, keduanya beruntung karena bisa saling memiliki.

"Taehyung, restoran ini kan--"

"Tempat kita pertama makan bersama bunda setelah sidang perceraian bunda dan ayah." Ujar Taehyung yang memotong pembicaraan Jieun.

Keduanya suah memilih sebuah meja dekat dengan jendela juga pemandangan jalanan dan beberapa bunga sakura yang berjatuhan.

"Pesan apa sayang?" Tanya Taehyung.

"Taehyung, sebentar."

Jieun yang masih duduk di tempatnya ini mengamati seisi restoran yang dulu sangat dikenalnya, terutama mengenai dekorasi restoran, tata letak dan juga menu yang sepertinya ada yang berbeda.

-VIU SERIES-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang