"Satu dua set menu lengkap."
"Saya minta lemon tea."
"Dua."
Setelah sore nan panjang serta panas di ruangan Taehyung, keduanya berakhir di sebuah bilik restoran yang dipesan khusus secara privat oleh Taehyung.
Sampai di restoran kurang lebih sepuluh menit lalu, baik Taehyung maupun Jieun keduanya disibukkan dengan pekerjaannya melalui telepon. Tak ada pembicaraan disana, hanya suara keduanya yang menjawab panggilan telepon masing-masing.
Jam dinding disana sudah menunjukkan pukul tujuh malam, kurang lebih selama hampir dua jam Jieun berada di ruangan Taehyung. Berada di bawah pria itu dan diatas meja kerjanya yang berhasil ia buat berantakan.
"Bawa mobil?" Tanya Taehyung setelah ia melihat Jieun akhirnya meletakkan ponselnya.
"Bawa."
Taehyung mengangguk singkat. Dirinya bukan tipe orang yang pandai basa-basi dalam kondisi seperti ini. Jika basa-basi untuk menggoda hingga berakhir di kamar hotel, tentu saja sudah tidak diragukan lagi.
"Nomorku--"
"Ah, nomormu tak sengaja aku buang bersama struk belanjaanku. Sorry."
Ya, itu adalah alasan yang anggap saja masuk akal untuk ukuran seseorang yang enggan menghubungi pria lebih dulu. Jieun bukan tipe wanita yang akan menghubungi pria lebih dulu. Gengsinya terlalu menguasai dirinya sendiri.
Lantas Jieun menatap Taehyung yang sudah mengulurkan tangan ke arahnya seperti meminta sesuatu. Seperkian detik setelahnya ia sadar jika Taehyung meminta ponselnya.
"Nomorku sudah ada disana. Hubungi saja jika perlu sesuatu."
Jieum tertawa pelan, hal klasik yang biasa ia dengar dari kumpulan beberapa pria buaya yang ditemuinya di beberapa kesempatan.
"Kenapa? Aku terlihat seperti buaya?" Tanya Taehyung seraya terkekeh pelan yang lantas dijawab dengan anggukan setuju Jieun di depannya.
"Lebih buruk dari buaya."
"Okey, kalau ini pujian. Thank you."
Keduanya kembali hening bersamaan dengan seorang pelayan yang izin masuk untuk menata meja makan dengan beberapa hidangan mewah dan dua gelas lemon tea.
"Tell me, apa yang biasanya kau bicarakan dengan wanita-wanita sebelumnya?"
Taehyung mengambil sumpit miliknya, bersiap menyantap makanannya dengan tawa yang tercetak pada wajahnya. Sesekali bahkan ia melihat Jieun yang juga bersiap menyantap makanannya.
Satu hal yang Taehyung heran adalah; wanita di depannya ini memiliki beberapa mode dalam satu waktu. Lebih jelasnya, kepribadian Jieun akan berubah menyesuaikan waktu.
Contoh paling jelas adalah; Jieun yang berada di ruang rapat, ruang kerja Taehyung dan saat ini adalah Jieun yang sama dengan sikap yang benar-benar berbeda. Meski sikap bossy dan dominannya akan selalu melekat tapi Taehyung tau kalau ada beberapa sisi lain dari sosok Jieun.
"Aku? Aku tak biasa mengajak wanita-wanita itu makan."
"Ah, lebih jelasnya hubunganku dengan beberapa wanita hanya akan bertahan semalam. Jelas kau tau kapan itu berakhir."
"Setelah seks?" Tanya Jieun dengan gamblang.
"Benar. Setelah seks, aku tidak pernah berhubungan lagi dengan mereka."
"Kenapa?"
"Kenapa?" Ulang Taehyung.
"Ya, kenapa tidak lanjut?"
KAMU SEDANG MEMBACA
-VIU SERIES-
FanficBerisi Long Story VIU yang lebih dari 10 sub chapter. Masing-masing chapter bisa berbeda genre. Hope y'all like it!