Hyundai Azera berwarna abu gelap ini sudah memasuki gerbang yang menjulang tinggi. Mobil itu berjalan perlahan memasuki area rumah yang sangat mewah dengan halaman yang sangat luas.
"Kita bertemu ibu ya, Hyung?"
Seokjin yang tengah mengemudi itu menoleh ke arah bocah laki-laki yang duduk di sampingnya dengan baby seat lengkap dengan sabuk pengaman yang masih terpasang.
"Iya. Taetae rindu kan sama ibu?" Tanya Seokjin.
Bocah empat tahun itu terlihat girang. Memperhatikan halaman rumah yang sangat familiar di ingatannya. Menebus semua rindu akan rumah dan orang tuanya.
"Tae, sayaang~"
Bocah empat tahun dengan tas kuning dan topi bergambar pororo itu berlari menghampiri wanita setengah baya yang nampak anggun dengan balutan dress cokelat dan rambut yang ditata begitu rapih.
"Ibu, Taetae kangen."
Kim Hara menggendong anak bungsunya, membawa anak empat tahun itu ke dalam rumahnya. Mengecup anak bungsunya itu beberapa kali dan menimbulkan protes dari sang anak.
"Taetae ingin bermain dengan Yeontan dulu ya, bu."
Hara mengangguk, melepas gendongannya dan membiarkan anak bungsunya bermain dengan anjing peliharaan keluarganya.
"Halamannya masih belum terisi?"
Hara menggeleng lemas. Matanya berkaca-kaca mendengar pertanyaan dari anak sulungnya.
"Ibu harus melakukan apa, Seokjin-ah?"
Seokjin mendekat, membawa ibunya ke dalam dekapannya. Mengusap punggung sang ibu yang tengah terisak.
"Waktunya tinggal 6 bulan lagi."
Seokjin mengangguk pasrah. Kembali mengusap punggung sang ibu berusaha menenangkan wanita setengah baya itu meski hatinya ikut merasa terpukul dengan kenyataan.
"Ibu tahu Taetae sekarang sekolah, bu." Ujar Seokjin seolah mengalihkan pembicaraan.
Hara melepaskan pelukannya. Membiarkan anak sulungnya mengusap air matanya dengan lembut sebelum ia berucap pelan. "Sekolah? Tapi--"
"Iya bu, Taetae sekarang sekolah di tempat Grace dan Broke sekolah. Awalnya aku terkejut." Jelas Seokjin.
"Siapa yang membawa Taehyung ke sekolah itu, nak?"
"Jieun, Lee Jieun bu. Gadis berusia 25 tahun yang bekerja sebagai guru di sekolah tersebut. Bahkan Grace dan Broke memilih Jieun sebagai guru favoritnya." Jelas Seokjin.
"Bagaimana bisa, sayang?" Tanya Hara.
Seokjin mengangkat kedua bahunya. "Aku sudah bertanya pada Taetae, tapi--"
"Tidak apa-apa, biar ibu coba tanyakan saat makan malam." Jelas Hara seraya memijat singkat pundak anak sulungnya.
"Bu, Yeontan lalinya cepat sekali!"
"Taetae tidak suka, huh!"
Hara menghampiri sang anak bungsu yang sudah duduk di lantai dengan tangannya yang melipat di depan dada serta bibirnya yang sengaja di majukan untuk membuatnya terlihat cemberut.
"Nanti biar ibu marahin Yeontan, ya?"
Taetae mengangguk dengan semangat sebelum tubuh mungil itu berjalan pelan memeluk tubuh ibunya. "Bu, Taetae mau makan tobeli."
Hara membawa anak bungsunya itu ke meja makan mendudukan anaknya pada kursi khusus anak kecil sebelum berjalan menuju kulkas dan mengambil semangkuk strawberi segar beralaskan mangkuk lucu berbentuk pororo.
KAMU SEDANG MEMBACA
-VIU SERIES-
أدب الهواةBerisi Long Story VIU yang lebih dari 10 sub chapter. Masing-masing chapter bisa berbeda genre. Hope y'all like it!