"Berhenti menatapku seperti itu."
Taehyung terperanjat kala sosok wanita di depannya itu hampir meneriakinya di tempat umum.
"Kau ikut denganku bukan untuk menatap iba, tapi untuk menemaniku berbelanja."
"Jika tidak mau, pulanglah." Lanjut Jieun seraya berjalan acuh meninggalkan Taehyung yang masih duduk di tempat.
Taehyung menghela napas panjang, mengejar Jieun yang sudah beberapa langkah jauh di depannya. Wanita itu berjalan seolah tengah berada di acara fashion show, melenggang dengan sangat anggun dengan kepala yang tegap seolah jika menunduk sedikit ia akan kehilangan mahkotanya karena terjatuh.
"Kau tidak lihat ada orang jalan? Matamu masih berguna tidak?"
Taehyung berlari, menghampiri Jieun yang kini tengah bersitegang dengan sosok pengunjung mall disana yang menumpahkan es kopinya pada pakaian Jieun.
"Noda kopi seperti ini tidak akan hilang!"
"Ma--"
"Jika ingin meminta maaf, minta maaflah yang benar. Tulus dari hatimu." Ketus Jieun.
"Lagi pula, disini aku tidak melakukan kesalahan apapun." Lanjut Jieun lagi.
Beberapa pasang mata mulai memperhatikan keduanya. Bisa di dengar dengan samar seseorang bahkan sudah berbisik seperti ini. "Itu IU, kan? Model kontroversial karena penyuka sesama jenis? Oh my god, ternyata tempramennya buruk."
Setiap detik semakin banyak orang-orang yang berdatangan menghampiri untuk menonton Jieun.
"Lihat, dia bahkan menyalahgunakan title modelnya untuk menyudutkan gadis malang itu."
"Untuk apa dia disini tanpa ada bodyguard?"
"Aku akui dia memang cantik, tapi tidak dengan tempramennya. Dia gila?"
"Bukankah orang seperti itu butuh konsultasi pada psikiater? Ya ampun, aku tidak membayangkan menjadi salah satu staffnya."
"Kalian pikir aku tuli? Aku mendengar bibir kotor kalian membicarakanku." Ujar Jieun dengan nada sinis.
"Jelas-jelas disini bukan aku yang salah. Kalian ingin bukti? Ayo ke ruang pengawasan." Ujar Jieun lagi.
Bukannya pergi, para pengunjung ini malah semakin gencar untuk membicarakan Jieun. Bahkan sebagian dari mereka sudah merekam Jieun.
Taehyung yang berada di dalam kerumunan itu akhirnya memutuskan untuk berjalan mendekati Jieun. Menutup telinga Jieun dengan kedua tangannya sebelum dengan sopan ia berbicara. "Maaf, kau boleh pergi. Kalian juga. Maaf sudah membuat keributan."
Jieun menghempaskan tangan Taehyung, menarik paksa pria itu sampai ke area rest room.
"Kau bertindak terlalu jauh, Kim Taehyung!" Teriak Jieun.
"Sekarang apa? Kau merasa pahlawan? Merasa paling tahu mengenai aku?" Ketus Jieun.
"Lalu kau akan pergi ke wartawan, menyebarkan informasi ini untuk mendapat keuntungan dari semua kesialan yang aku terima dalam hidup? Iya?"
Daripada meladeni Jieun, Taehyung lebih memilih untuk membuka kemejanya dan memberikan kepada Jieun untuk di pakai. Memang terlihat aneh, tapi itu tidak terlalu buruk jika di pakai Jieun dan terlebih kemeja itu hampir menutupi noda kopi pada pakain Jieun.
"Ayo. kau ingin belanja, kan?" Ujar Taehyung seraya menarik tangan Jieun.
Tentu saja Jieun menepis dan langsung melemparkan pukulan pada punggung Taehyung. Setelah itu, tentu saja Jieun berjalan meninggalkan Taehyung yang masih mengaduh kesakitan di tempat.
KAMU SEDANG MEMBACA
-VIU SERIES-
FanfictionBerisi Long Story VIU yang lebih dari 10 sub chapter. Masing-masing chapter bisa berbeda genre. Hope y'all like it!