"Breaking news. Pelaku pembunuhan dua tahun lalu kini telah kembali. Pelaku yang identik dengan gantungan kunci bergambar wortel yang dikenal sebagai Coinín ini nampaknya telah kembali beraksi setelah dua tahun tidak melakukan aksinya."
Hari itu, dimana mentari yang tengah bersandar pada luasnya langit bumi nan indah serta dedaunan cokelat yang bebas terbang dari tangkainya nampaknya harus kembali menjadi musim gugur yang penuh dengan ketakutan. Setelah dua tahun warga Gimpo merasa aman dengan tidak adanya berita pembunuhan, nampaknya tahun ini bulu kuduk mereka kembali dibuat meremang.
Rasa takut, waspada, tidak percaya dan juga merasa tidak aman dimanapun kembali harus menghantui warga kota Gimpo yang dua tahun sebelumnya merasa aman karena mendapat kabar jika pelakunya sudah tertangkap.
"Korban sudah diidentifikasi sebagai Lee Areum, mahasiswa Art Gimpo University di tingkat kedua."
"TKP sudah diperiksa oleh polisi setempat dan akan ditindak lanjuti untuk memastikan ini perbuatan coinín."
"Harap tetap waspada dan jangan terlibat dengan orang yang tidak anda kenal. Selamat malam."
"Shit."
Suara dentingan alat makan yang diikuti gerakan terburu pemuda yang sudah berdiri beberapa detik lalu ini membuat kedua temannya; Namjoon dan Yoongi harus mengejar langkahnya.
"Taehyung, bisa saja ini bukan Coinín." Ujar Namjoon.
"Tapi ciri-cirinya sama, Joon."
Taehyung mendengus sebal, merogoh saku celananya dan mengambil sebatang rokok yang kemudian ia letakkan di sela-sela jarinya hingga ia isap di beberapa detik berikutnya.
"Kau tidak ingat setahun lalu bahkan ada kasus yang sama persis, tapi ternyata bukan. Ingat?"
Kali ini Yoongi yang bersuara, seraya memainkan ponselnya untuk mengecek berita pada laman website di ponsel milik pria berkulit pucat itu.
Taehyung kembali mendengus sebelum berakhir mengacak surainya dengan frustasi. Nampaknya, kasus ini membuatnya tertarik untuk menangkap sang pelaku dibalik pembunuhan keji.
"Aku sudah mempelajari kasus ini bahkan sebelum bergabung dengan kalian." Gumam Taehyung.
"Menurut kalian, siapa pelaku ini semua?"
Taehyung menoleh ketika merasa pundaknya nampak dipijat oleh pria di sisi kirinya; Kim Namjoon.
"Jangan bilang kau ingin bergabung ke divisi kejahatan tingkat 1 karena kasus ini?"
Taehyung mengangkat kedua bahunya. "Aku hanya penasaran apa motif dibalik ini semua. Dibalik tindakannya."
"Dan.. kenapa harus telapak tangan yang hilang?"
Kali ini pundaknya dirangkul oleh Yoongi seraya berujar sesuatu sebelum berjalan pergi mendahului Taehyung dan Namjoon.
"Taehyung, kadang ada beberapa hal di duni yang bahkan tidak bisa kau tebak secara logika atau tidak sejalan dengan logikamu."
Yoongi kembali melanjutkan sebelum benar-benar mengambil langkah. "Yang ada di lapangan tidak selalu sama dengan yang kau dapat di dalam kelas atau latihan."
Taehyung kembali menghisap puntung rokok terakhirnya. Mengangkat kedua bahu setelah mendengar ucapan seniornya itu. Meski jabatannya adalah seorang ketua tim, tapi tetap saja Yoongi adalah senior yang tentu saja selalu menjadi panutan dalam perkajaannya ini.
Ia tak membantah ucapan Yoongi dan malah menyetujui seniornya itu. Taehyung adalah salah satu siswa paling terkenal di akademinya. Unggul dalam hal teori, logika, intuisi bahkan di lapangan. Pria ini selalu unggul.
KAMU SEDANG MEMBACA
-VIU SERIES-
FanfictionBerisi Long Story VIU yang lebih dari 10 sub chapter. Masing-masing chapter bisa berbeda genre. Hope y'all like it!