Setelah malam itu, Jieun dan Taehyung kembali ke kehidupan masing-masing. Jieun yang sibuk dengan tugas akhirnya dan Taehyung yang sibuk untuk mengembangkan video game terbarunya yang akan segera rilis.
Namun ada yang berubah dari Kim Taehyung. Pemuda sukses yang terkenal di beberapa club malam itu kini membatasi jam malamnya berada di tempat hiburan malam tersebut. Memilih untuk menghabiskan waktu di apartemennya.
Sejak malam itu juga Taehyung tak pernah menemui ataupun menghubungi Jieun. Namun, Taehyung masih suka bertemu Jihwan bahkan seringkali mengajak Jihwan ke apartemennya untuk bermain game bersama.
"Hyung!"
Teriakan itu membuat Taehyung menoleh. Mendapati seorang siswa kelas 5 sekolah dasar yang masih mengenakan seragamnya itu berlari ke arahnya.
"Eoh, Jihwan-ah. Tidak ada latihan kan?" Tanya Taehyung seraya mengacak singkat pucuk kepala Jihwan.
Jihwan menggeleng pelan. "Aku kan baru selesai ujian kenaikan kelas, hyung."
Taehyung terkekeh singkat seraya mengajak Jihwan untuk masuk ke dalam mobilnya. Ia menatap Jihwan yang juga masuk ke dalam mobilnya. Entah berapa kali ia harus mengucapkan terimakasih karena Jihwan ia tidak harus menghilangkan stressnya ke tempat hiburan malam seperti biasanya.
"Hyung masih belum berbaikan dengan kak Jieun?" Tanya Jihwan.
Taehyung menggeleng pelan. "Hari ini kita coba main video game terbaru yang akan hyung rilis, bagaimana?"
Jihwan bersorak senang, menoleh ke arah Taehyung dengan wajah antusiasnya. "Asik."
"Tidak bilang pada kakakmu, kan?" Tanya Taehyung.
Jihwan menggeleng. "Kak Jieun pulang larut terus. Sepertinya bekerja di restoran kak Minyoung."
Taehyung mengangguk pelan seraya memarkirkan mobilnya di parkiran apartemennya.
"Hyung memang membuat kesalahan besar?" Tanya Jihwan ketika keduanya sudah sampai di ruang meja makan.
Taehyung mengangguk. Menyediakan teopokki untuk Jihwan dan dirinya.
"Kak Jieun tidak menangis seperti waktu itu kan?" Tanya Taehyung.
Jihwan menyantap teopokki yang diberikan Taehyung. Matanya berputar singkat seolah tengah mengingat mengenai kakaknya.
"Tidak, kak Jieun tidak menangis. Hanya saja sering terlihat murung dan selalu membaca bukunya sampai tertidur di ruang tengah." Jelas Jihwan.
Taehyung kembali mengangguk pelan dan kembali menyantap teopokkinya.
..
Jieun melihat kearah jam dinding yang dipajang dengan cantik di salah satu dinding tempat kerjanya. Sebentar lagi waktu pulangnya akan tiba.
"Terimakasih.." Ujar Jieun sebelum meninggalkan restoran tempatnya bekerja.
Jieun berbelok singkat ke arah toserba untuk membelikan susu strawberry kesukaan Jihwan dan beberapa snack mengingat besok Jihwan sudah libur sekolah.
"Ya ampun, setengah 11 malam." Gumam Jieun seraya dengan tergesa membayar belanjaannya dan berjalan dengan cepat meninggalkan toserba itu.
Jieun setengah berlari setelah menyadari ia pulang terlalu larut malam ini. Membuka pagar rumahnya dengan terburu dan berjalan menuju samping rumah untuk masuk lewat dapur.
"Jihwan-ah?" Panggil Jieun.
Ia menyusuri seluruh sudut rumahnya namun Jihwan tidak ada. Kini Jieun jalan menuju ke rumah bibi Seora. Mengetuk singkat rumah yang terletak tepat disamping rumahnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
-VIU SERIES-
FanfictionBerisi Long Story VIU yang lebih dari 10 sub chapter. Masing-masing chapter bisa berbeda genre. Hope y'all like it!