Perasaan Jimin : 2 - Cry For the Moon

256 29 7
                                    

"Apa itu belum selesai juga?" samar-samar suara Namjoon terdengar dari bawah tenda tempat mereka membakar barbaque kemarin, dengan lampu kuning redup dan langit senja yang indah, Ia duduk dengan Hobi dan Suga.

Sementara di lapangan luas itu, Seokjinnie dan Jungkookie masih berdiri berseberangan di antara meja pingpong berwarna biru, dengan riang memukul bola.

Suga menggeleng, "Dia tidak akan bertanggung jawab" ucapnya setengah putus asa

"Kita sudah rugi milyaran won, apakah agensi akan membiarkannya begitu saja?" ucap Hobi lagi

Suga berdecih lalu menegak soda di tangan kananya, "Hoba, apa menurutmu mereka akan membayarnya?"

"Begitu banyak masalah di label kita" tambah Namjoonie lagi, "HYBE benar-benar kacau, Suga hyung, apa menurutmu kita juga perlu mengganti produser?" tambah Namjoonie

"Apa bahkan kita bisa menjamin orang-orang baru juga bisa dipercaya?" jawab Suga, "Sudah berapa kali Hobi mengalami seperti itu, dan aku.." ucapnya melambat, "Aku sudah kehilangan puluhan mixtape"

Namjoon mengangguk tak bisa mengatakan apa-apa, Ia hanya menepuk bahu Suga, memberinya sedikit semangat.

"Hanya ada kita bertujuh dalam neraka itu, kita tak bisa percaya siapapun. Namjoon-ah, menurutmu jika berkata seperti itu, apa mereka akan mendengarkan juga?" tanya Hobi pada Namjoonie

Namjoon menghela nafas, "Masing-masing kita hanya punya 4,2% suara, jika digabung baru bisa menjadi 30%, Hobi hyung, kurasa kita tak bisa bertahan hanya dengan presentase seperti itu"

"Apa Jin hyung, Taehyungie dan Jungkookie juga akan menjual sahamnya?" tanya Hobi lagi

"Jin hyung sudah menjual sebagian besar sahamnya, suaranya seharusnya tak lebih dari 4,2%, sudah pasti Ia tak bisa ikut Rapat Pemegang Saham lagi" jawab Namjoon

"HYBE memberi penawaran, apa kalian membacanya juga?" tanya Suga 

"Itu hanya akan menaikkan sedikit, tapi lumayan, tetap saja, kalau kita bergabung, kita juga punya suara yang cukup, kecuali jika Taehyung dan Jungkookie akan menjual saham mereka juga.. mungkin presentase grup akan berkurang" jawab Namjoon

Suga terkekeh, "Apa menurutmu saranku benar, Namjoon-ah? Jual saham itu sekarang" katanya dengan tawa yang makin keras, "setelah kontrak mereka berakhir, saham HYBE akan terjun bebas"

"Suga hyung, benarkah?" Hobi terkejut, "Oh, ini akan jadi sangat buruk"

"Aku masih ingat jelas dulu PD-nim berkata bahwa grup adalah pilar dari Bighit dan HYBE, aku tak menyangka dia berubah sangat cepat, membalik keadaan dan ingin menenggelamkan kita semua, apa hyung tak menyadarinya?" tanya Namjoonie

Suga tak menjawab, Ia hanya berkedip setelah selesai tertawa

"..." Hobi juga tak menjawab

"Diam-diam menggunakan bangtan untuk mengangkat citra grup lain, seolah ingin mengganti kita" lanjut Namjoon lagi

"Itu bukan seolah" ucap Suga kemudian, Ia lalu menghela nafas, "Jangan bahas ini" lanjutnya lalu beranjak dari tempat duduknya

"Suga hyung, kau mau kemana?" tanya Hobi mengikuti Suga dengan tatapannya

"Menyiapkan makan malam, kalian mau ikut?" tanya Suga

Hobi mengangguk, meneguk sisa soda terakhirnya lalu beranjak mengikuti Suga, "Namjoon kau ikut juga?"

Namjoon menggeleng, "aku akan membantu bersih-bersih setelah makan"

"Oh baiklah"

Sementara dari ujung jalan di rumah atas, seseorang berambut cokelat berjalan mendekati Namjoon dan Hobi, wajahnya cerah dengan sedikit kilauan cahaya matahari senja di pipinya. Jimin bagaikan bintang yang turun ke bumi walau hanya dengan pakaian lurik hitam putihnya.

My YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang