"Bukannya kau mencoba untuk terlihat sangat memalukan sekarang, Shinji?"
"Berbeda seperti Ryosei yang sudah berkembang, kau tidak memperlihatkan kekuatan apapun yang sangat hebat."
"Itu cukup mengecewakan ketika mengetahui selama ini kau adalah seorang Dewa agung cahaya yang pernah memperbudak banyak sekali hal."
"Semua itu sekarang kau berubah menjadi Mortal biasa yang mencoba untuk melawan kekuasaan besar."
"Dengar ya, walaupun dulunya aku adalah seorang Dewa yang bersikap seenaknya."
"Kau harus mengingat dengan jelas siapa diriku sebenarnya, aku adalah seorang Legenda."
"Aku mungkin sudah membuang harga diriku sebagai seorang Dewa agung serta sebagian kekuatanku hilang karena menerima ritual tipuan itu."
"Tetapi seorang Legenda tidak akan pernah kehilangan satu hal yaitu..."
"...tekadnya!!!" Shinji melepaskan semua kekuatan yang masih bisa ia akses untuk menahan Chen sampai Ryosei terbiasa dengan tubuhnya.
"Memangnya apa yang kau bisa lakukan dengan hanya mengandalkan tekad bodoh itu---" Wajah Chen menerima satu tendangan dari Shinji yang masih memaksa dirinya untuk tetap bertarung.
Mereka berdua terdorong ke belakang lalu Chen bisa melihat Shinji masih memiliki sedikit kekuatan tersisa yang dapat digunakan untuk melawan dirinya, "Kau hanya memaksa kehidupan tak berguna itu---"
"Untuk apa kau melawan diriku, seharusnya kau menyerah saja dan mengikuti jalur kultivasi bersama diriku demi bisa memuncak bersama-sama."
"Omong kosong dengan kultivasi sialan itu, yang akan selalu aku terapkan adalah tekad seorang Legenda...!!!" Seru Shinji kesal yang langsung melancarkan dua cakram emas yang ia pegang erat untuk mencoba menebas tubuhnya itu.
"Kami, sebagai bangsa Legenda akan tetap bangkit lalu mencatat sejarah... sesulit apapun itu aku masih bisa mendengar seluruh Legenda yang gugur memberikan tekad mereka...!!!"
"Jangan menyamakan perilaku bodoh yang dinamakan sebagai kultivasi dengan perjuangan seorang Legenda untuk menampung tekad dan mencatat sejarah!"
Chen menendang perut Shinji sampai ia terpental ke belakang tetapi dirinya masih tetap bangkit sampai ia langsung mencoba untuk menyerang dirinya lagi, "Grrgghhh..."
"...apakah kau pikir dengan melakukan kultivasi sudah cukup untuk membunuh bangsa Legenda yang akan selalu hidup dalam sebuah tekad?!"
"Persetan dengan semua perkataan yang dinamakan sebagai kultivasi dan ritual itu, semuanya tetap akan dikalahkan oleh tekad dan harga diriku..."
"...SEBAGAI BANGSA LEGENDA!!!" Shinji melesat menuju arah Chen lalu ia melancarkan satu pukulan yang tertahan hanya dengan tatapan tajamnya itu sampai Chen tercengang ketika melihatnya.
"Tidak berguna katamu? Kalau begitu akan aku perlihatkan langsung hasil dari kultivasi yang sudah aku lakukan."
"Persiapan mentalmu, mantan Dewa agung. Karena kau tidak akan mati dengan cepat sebelum menerima sesuatu yang sangat memalukan dari Manusia biasa!"
Chen menghantam perut Shinji dengan kedua tinjunya lalu ia melanjutkannya lagi sampai ia terpental ke belakang lalu tergeletak d atas tanah dengan seluruh kekuatan yang mulai menghilang.
Ryosei mencoba untuk melawan tetapi tubuhnya terasa sangat lemas sampai perutnya terus berdenyut tanpa henti, "Brengsek..."
"...apa yang sebenarnya terjadi dengan perutku ini sampai terus berdenyut dalam urat-urat itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Boundless IV
FantasíaVolume Terakhir dari Yuusuatouri [Baca chapter pertama di Mangatoon]