"Zen! Zen!” Teriak Ako sambil berjalan melihat setiap pojok ruangan.
Ruangan yang gelap itu sudah biasa karena jam sudah menunjukkan dini hari, dan Ako baru kembali setelah pergi ke luar. Di rumah ini tidak hanya ada dirinya melainkan terdapat Shinobu, Ako, Elio, dan Zen.
Ako dan Zen terjebak di dalam badai kabut itu yang tak dapat mereka sadari sama sekali, hanya saja mereka ingat perjalanan yang dilakukan oleh mereka bisa dibilang sangat lama dan panjang sekali.
Dan kesadaran mereka hanya mengingatkan Ako bersama Zen tentang ruangan dimana merek sudah bertemu dengan Elio serta Shinobu.
Bisa dibilang mereka terjebak di dalam halusinasi lainnya yang terasa begitu asli seperti kenyataan sampai tak ada satupun dari mereka sadar.
Ako lalu membuka pintu kamar milik Zen tapi tidak ada siapapun. Dari dalam kamar hanya AC saja yang masih bergerak, Shinobu yang baru selesai belajar lalu menghampiri diri Ako.
Ruangan itu dijadikan sebagai tempat perlindungan dari dunia di luar sana yang sangat mengerikan bahkan Ako sendiri percaya pada Shinobu bahwa dirinya pasti bisa menemukan resolusi yang terbaik.
“Kamu mencari apa, Ako?” Tanya Shinobu sambil membuka lampu di setiap ruangan.
“Itu Zen dimana ya?"
"Kucari dari tadi tidak ada orangnya," Balasnya.
Shinobu lalu memberitahu Ako bahwa Zen sedang berada di luar kota bersama teman-teman seperkutuannya untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh pasukannya sendiri.
Setelah mendengar itu, Ako cukup tenang mendengarnya sampai dirinya menyadari beberapa kejanggalan dari perkataannya itu yang hanya membuatnya semakin bingung dan cemas.
"Aku..."
Shinobu keluar dari kamar dan duduk di sofa, “Elio, tolong buatkan popcorn boleh tidak?”
“Risau aku bukannya buat sendiri, kau kira aku babumu apa!?” Balas Elio dengan protes.
“Bilang saja jika kau tidak mau. Shinobu boleh buatkan tidak?” Ucapnya memohon kepada Shinobu.
“Eh, Ako, kau kan sudah besar, masa harus aku yang buatkan." Balas Shinobu.
"Tidak ada pilihan lagi" Elio pergi ke dapur dan membuat popcorn sendirian untuk mereka semua.
“Hwaahhh…” Ako mulai mengantuk.
“Ako, kau sudah terlihat kelelahan seperti itu padahal ada film seru nih malam ini” Ucap Shinobu sembari melihat Ako.
“Kalian saja yang menonton, kedua matanya terasa sangat berat."
"Aku juga ingin besok adalah hari Senin dimana aku harus bangun pagi secepatnya." Ucap Ako yang mulai pergi ke kamar.
“Hah, besok Senin!?” tanya Ako kepada Shinobu.
“Bentar coba lihat kalender dulu."
"Ahh, ternyata memang Senin. Bisa dibilang besok kita harus melakukan pelatihan lainnya dalam akademi.,"
“Yang benar aja, wah harus latihan dulu nih, kalau begitu Koneko duluan ya~” Ucap Shinobu meninggalkan ruang tamu bersama Elio yang ikut meninggalkan ruang tamu lalu berlari ke kamarnya.
“Loh kemana mereka pergi...?” Ucap Zen kaget melihat tidak ada seseorang pun di sana.
Zen lalu mengintip kamar Elio dan ia sudah tidur. Dirinya berjalan ke kamar lainnya, terlihat Shinobu dan Elio sedang fokus belajar.
Terdapat dua Elio yang membuat Zen tidak menyadarinya sama sekali, ia juga mulai melupakan tentang Ako yang sudah tidur di dalam kamarnya sendiri.
"Apa-apaan ini... jangan-jangan aku terjebak di dalam halusinasi yang memiliki skenario membingungkan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Boundless IV
FantasiaVolume Terakhir dari Yuusuatouri [Baca chapter pertama di Mangatoon]
