Kedua mata Ryosei sempat dipenuhi dengan warna merah sehingga ia menggunakan fraksi dari kekuatan Tiamat yang berhasil menghapus seluruh Supernova itu.
Shira sontak kaget ketika tangannya berhenti melepaskan Golden Spiritual itu, tubuhnya juga mulai merinding ketika melihat Ryosei mendatangi dirinya dengan ekspresi kesal.
Ryosei mencoba untuk menggunakan semua kekuatan Mythologia itu secara bertahap agar tubuhnya bisa terbiasa, “Apa yang sebenarnya dia lakukan?”
“Seharusnya dia sudah menjadi sesosok naga yang tidak memiliki kekuatan apapun karena semuanya kembali menginjak nol.” Batin Shira.
Ryosei memunculkan sayap hitamnya lalu ia melesat secepat mungkin ke arah Shira hanya untuk melancarkan banyak sekali pukulan yang berhasil dihindari olehnya.
Shira menghindari semua itu tanpa harus mencoba karena kedua tangannya tetap ia silangkan, dirinya juga melawan balik dengan melancarkan satu tendangan sampai mengenai wajah Ryosei.
Ryosei terpental ke belakang lalu ia memunculkan banyak sekali elemen kegelapan yang dilepaskan sekaligus ke arah Shira.
Shira menendang sihir tersebut lalu ia merasakan keberadaan Ryosei yang muncul tepat di belakangnya selagi mengangkat kakinya ke atas.
Kaki itu mulai ia turunkan sehingga berhasil menghantam puncak kepala Shira, setelah itu Shira menunjuk ke depan dengan tapak kanannya yang melepaskan gelombang cahaya emas.
“... ...!!!” Kepala naga terlepas keluar dari punggung Ryosei sehingga melepaskan semburan yang berhasil melenyapkan gelombang cahaya itu.
Ryosei mengepalkan kedua tinjunya sehingga tubuhnya mengeluarkan banyak sekali dorongan dan tekanan yang dirasakan oleh Shira.
Sel Mythologia mulai mengolah kekuatan naga yang akan Ryosei gunakan secara langsung demi bisa menyetarakan kekuatan dari Golden Multiversal itu.
Ryosei masih mencoba untuk berjaga-jaga sehingga ia menetapkan pilihannya untuk menggunakan fraksi dari kekuatan naga mitologi itu.
Secepat mungkin ia melesat ke depan dengan melancarkan satu pedang yang ia keluarkan melalui pergelangan tangannya, Shira berhasil menahan tebasan itu dengan jarinya.
Shira memunculkan cahaya yang besar melalui tapak kirinya untuk dilepaskan ke arah Ryosei yang berhasil menghindarinya.
Ryosei mengepalkan kedua tinjunya sehingga pedang itu berubah menjadi aura oranye yang langsung menjebak Shira di dalam gelembung yang begitu besar.
Shira dapat merasakan gelembung itu mengandung kekosongan yang mencoba untuk menghapus dirinya, sebelumnya ia tidak pernah melihat Ryosei memiliki kaitan dengan kekuatan [Void Manipulation].
Ryosei mencoba untuk mengecilkan gelembung itu dengan menggerakkan kedua tapaknya ke arah satu sama lain.
Gelembung kekosongan itu langsung berjalan dengan sendirinya ketika Ryosei mengangkat kedua lengannya untuk memunculkan banyak sekali cahaya yang membentuk sisiknya.
Semua sisik itu mulai ia lepaskan ke depan dimana Shira berhasil berubah menjadi cahaya yang menyebabkan gelombang itu terisap hingga berubah menjadi cahaya emas lainnya.
Ryosei mundur ke belakang lalu ia melihat cahaya itu membentuk kembali Shira yang sedang mengangkat kedua lengannya ke atas dengan bola-bola kecil melayang pada jarinya.
Semua bola itu melesat maju ke arah Ryosei sehingga membentuk alam semesta besar yang menjebak dirinya di pertengahan.
Tetapi Ryosei berhasil melepaskan dorongan yang sangat besar melalui kedua tapaknya sehingga menyingkirkan semua alam semesta emas itu secara instan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Boundless IV
FantasyVolume Terakhir dari Yuusuatouri [Baca chapter pertama di Mangatoon]