Chen menyatukan kedua tapaknya sehingga tubuhnya melepaskan banyak sekali kekuatan yang mampu menekan Ryosei ke belakang.
Dirinya masih bisa merasakan sesuatu yang tidak begitu asing sejak dulu, kekuatan yang dihasilkan oleh seorang Kultivator dapat terhitung mengerikan baginya dulu.
“Aku tidak menyangka dia bertambah semakin kuat dari biasanya...”
“...jika aku kabur maka diriku hanya saja menyiakan kesempatan untuk mendapatkan cetakan itu agar bisa menciptakan Relic yang keempat.”
“Percaya kepada dirimu sendiri, Ryosei. Istrimu pasti baik-baik saja di luar sana, mimpi tadi sempat membuat diriku kembali tenang.”
Ryosei memindahkan pandangannya kepada seluruh rekannya yang saat ini ditekan oleh banyak sekali Zombie sehingga mereka terpaksa melawan dengan kekuatan sihir dan kemampuan lainnya.
Tetapi yang membuat mereka kaget adalah para Zombie itu dapat melakukan hal yang sama sampai memakan waktu lebih banyak lagi.
Mereka juga tetap harus berhati-hati dengan virus Genovida itu agar tidak terinfeksi, jumlah Zombie yang menerima dorongan kekuatan dari Chen terus bertambah.
“Kau tidak akan kabar secepat itu, Ancient Dragon.”
“Sudah lama sekali aku tidak bertarung melawan salah lawan yang setidaknya dapat memberikan diriku perasaan nostalgia.”
Ryosei memasang ekspresi kesal lalu ia memunculkan kembali auranya yang sudah jarang sekali digunakan, “Terakhir kali aku bertarung dengan kekuatanku sendiri itu sejak Toumension-II.”
“Entah kenapa tubuhku terasa lebih ringan... apa mungkin kesakitan yang aku terima dari perut itu memberikan dorongan yang baru?”
“Sekarang aku mengingat semuanya.” Ryosei mengepalkan kedua tinjunya selagi memasang ekspresi yang terlihat penuh dedikasi.
Chen mendarat di atas lantai yang tak terlihat lalu memunculkan banyak sekali bola dengan warna yang berbeda di belakangnya.
“Kau akan menggunakan Spiritual Root, huh...?”
“Sihir elemen yang dikhususkan untuk para Kultivator, tetapi kali ini aku tidak akan dikalahkan dengan mudah oleh kekuatan itu.” Ryosei memasang kuda-kuda bertarungnya.
“Aku sudah menunggu kedatangan dirimu sejak mengetahui kau ternyata masih hidup sehingga berhasil terlepas dari Singularitas yang diberikan oleh Zephyra.”
“Harus kuakui, jika kau berhasil kabur dan memiliki istri sekuat Shinobu Koneko maka kau seharusnya tidak bisa mengecewakan diriku.”
“Aku tidak merasa puas dan senang mengetahui istriku sangat hebat, walaupun dia begitu penting sampai diincar oleh banyak sekali orang di luar sana...”
“Sebagai suaminya aku harus menjadi lebih kuat agar bisa selalu diandalkan bagi dirinya, aku juga perlu melindunginya dari Sekte Anti-Shinobu.”
“Sudah lama sekali aku tidak bertemu dengan dirimu sehingga banyak sekali perubahan yang kau terima.”
“Setidaknya perubahan itu cukup untuk menaikkan ekspektasi ku sedikit, aku juga sudah melakukan banyak sekali kultivasi sampai mencapai tingkatan tertentu.”
“Apakah kau sekarang bisa membunuh seseorang yang abadi, Ryosei?”
“Oh, percayalah. Maupun musuhku abadi atau tidak, dia tetap akan menjadi samsak untuk selamanya.”
“Solusi untuk mengatasi orang yang abadi adalah memberikan dirinya banyak siksaan untuk selamanya.” Ucap Ryosei sampai kedua matanya bertambah tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Boundless IV
FantasyVolume Terakhir dari Yuusuatouri [Baca chapter pertama di Mangatoon]