Hana tertarik secepat mungkin menuju arah Zombie dengan lidah panjang itu sampai mendekatkan dirinya kepada segerombolan Zombie yang agresif.
Zoiru yang sudah naik kembali turun secepat mungkin lalu ia melancarkan satu tendangan ke depan sampai mendorong semua Zombie itu ke belakang.
Setelahnya Zoiru menarik lidah Zombie itu lalu memutuskannya sampai berhasil menyelamatkan Hana yang terkejut ketika mengetahui Zoiru menyelamatkan dirinya.
"Apa yang kau tunggu?!" Tanya Zoiru yang sedang menahan semua Zombie itu dengan menendang mereka satu per satu.
Hana menyingkirkan lidah yang ada pada kakinya lalu ia bangkit secepat mungkin sampai melihat Zoiru mengangkat tubuhnya seperti seorang putri.
Dengan cepat Zoiru memberikan Hana kepada Yuffie yang berhasil menariknya lalu kejadian tak terduga langsung terjadi secara bersamaan.
Lengan kanan Zoiru menerima gigitan dari Zombie yang melompat padanya sampai ia langsung meringis kesakitan, "Grrrgghhhh...!!!"
"Babi sialan!!!" Zoiru melancarkan satu pukulan yang berhasil mengenai wajah Zombie itu sampai menjatuhkan dirinya.
Ia langsung melompat ke atas sampai menerima bantuan dari Hinoka dan Yuffie yang menarik dirinya sampai tiba di atap kereta yang sudah melaju dengan pelan.
"Hah...! Hah...! Hah...!" Zoiru menatap bekas gigitannya pada pergelangan tangan kirinya sampai membuat Yuffie panik karena ia belum siap untuk menghadapi keadaan seperti itu.
Hana tidak bisa mempercayai apa yang baru saja ia lihat, Hinoka sempat mati karena mencoba untuk membantu dirinya dan sekarang Zoiru bisa saja menjadi Zombie karena harus melindunginya.
"Zo-Zoiru..." Hana tidak bisa mengatakan apapun kecuali memanggil namanya sampai ia melihat Zoiru tersenyum serius.
"Apakah kalian pikir... Virus ini cukup untuk menjatuhkan Zoiru sang Dewa kesumpahan!?" Zoiru menarik lengan kirinya dengan segala tenaga yang ia punya sampai memutusnya.
Lengan kiri Zoiru berhasil ia putuskan lalu dilempar ke belakang sampai Virus itu tidak mempengaruhi dirinya sama sekali.
Walaupun lengan kirinya terus mengucurkan banyak sekali darah, ekspresinya terlihat baik-baik saja karena ia sendiri sudah terbiasa dengan segala kesakitan yang ada.
Yuffie kembali merasa lega karena ia awalnya mengira dirinya akan kehilangan seseorang yang menjadi otot bagi mereka untuk melawan warga Vectona.
"Kau seharusnya tidak melakukan itu, apa yang kau lakukan!?" Tanya Hana dengan kedua matanya yang terlihat berkaca-kaca.
"Di saat seperti ini seharusnya kau pedulikan dirimu sendiri."
"Aku sudah bilang sebelumnya bukan...?" Zoiru mulai merobek bajunya sendiri untuk mengubahnya menjadi pembalut yang menutupi lengan kirinya.
"Luka apapun itu... semuanya sudah aku rasakan, tak ada satupun luka yang dirasakan olehku memberikan kesakitan sama."
"Tetapi berbeda jika kau yang tertarik oleh Zombie itu tanpa bantuan apapun, itu pasti akan terasa sangat menyakitkan melihat dirimu mati."
Perkataan Zoiru cukup untuk menyentuh hati Hana, "Kau masih terlalu cepat untuk menerima kematian, masih banyak hal yang harus kau lakukan deminya."
Yuffie mendatangi Zoiru hanya untuk menyirami beberapa ramuan pada lukanya agar bisa mengerikannya dengan cepat.
Hinoka menatap Hana yang sedang berlutut di atas atap selagi memasang ekspresi bersalah, dirinya sudah salah menilai Zoiru.
Dirinya bukanlah yang dulu lagi melainkan sekarang dia benar-benar memperlihatkan harga diri aslinya sebagai sesosok Dewa bernama Zohair.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Boundless IV
FantasyVolume Terakhir dari Yuusuatouri [Baca chapter pertama di Mangatoon]