Koizumi mendatangi Shinichi selagi menyilangkan kedua lengannya, ia mulai memperhatikan dirinya dengan ekspresi serius.
"Masih banyak sekali hal yang perlu kau pelajari kembali, bukannya jadi sia-sia jika kau tidak menggunakan The Mind dengan benar?"
"Jangan terlalu memikirkan tentang Ibumu, jika kau ingin menemani dirinya maka kau sama saja tidak mempercayai dirinya."
"Seharusnya kau tahu bahwa Shinobu sangat membenci seseorang yang tidak mempercayai dirinya sama sekali."
"Tetapi jika kau ingin mendampingi dirinya hanya karena dirimu tidak sanggup tanpanya maka bukti sudah cukup bahwa dirimu masih manja."
"Kau terlalu dekat dengannya seperti lem, setidaknya batasi dengan beberapa hal karena kau ini sudah dewasa."
"Sudah waktunya untuk menjadi seseorang yang melanjutkan perjuangannya dengan memberikan beberapa kebanggaan padanya."
Shinichi membuka matanya pelan-pelan lalu ia menatap Koizumi yang memasang tatapan mengancam sampai memberikan dirinya intimidasi yang cukup besar hingga tubuhnya bergetar ketakutan.
"Untuk apa aku harus melanjutkan tujuan itu jika kau sendiri bersama Konomi mampu menanganinya..."
"Yang paling aku prioritaskan adalah Ibuku sendiri agar bisa membuat dirinya bangga."
"Tidak ada gunanya jika aku melanjutkan perjalanan ini menuju monumen itu karena---"
Perkataan itu langsung memicu amarah Koizumi yang membuat dirinya menarik kerah baju Shinichi sampai ia memaksanya untuk berdiri.
"Dasar bajingan...!"
"Jangan coba-coba untuk tersenyum ketika kau menerima kekalahan dari seseorang yang setidaknya bisa kau lawan jika dirimu tidak tertahan dengan sikapmu itu!"
"Apakah kau pikir tujuan utamamu adalah membanggakan Ibumu saja?"
"Membanggakan dalam segi apa?! Apakah melanjutkan tekadnya tidak bisa kau anggap sebagai membanggakan...!?"
"Cobalah untuk memikirkan tujuan lainnya yang ada kaitannya dengan Ibumu sendiri seperti melanjutkan segala hal yang selalu ia lakukan!"
"Saat ini kau diberikan kesempatan untuk memperlihatkannya langsung kepada Shinobu bahwa kau mampu mengurusi tujuan utama ini untuk mengambil Relic yang kelima!"
"Pikirkan kembali tentang harga dirimu sebagai seorang Legenda! Darahku yang tercampur dengan bangsa Mythologia juga..."
"Apakah kau tetap ingin fokus kepada sesuatu yang dapat ditangani olehnya sendiri?!"
"Apakah kau mencoba untuk membuang kesempatan besar ini hanya untuk menyelamatkan dirinya!?"
"Aku tidak peduli jika kau hanyalah sekedar sepupu bagi diriku, tetapi aku tidak akan membiarkan seorang lelaki seperti dirimu menerima sesuatu yang dapat merusak harga dirimu!"
"Kau akan menjadi seorang yang membanggakan atau menjadi seseorang yang mengecewakan!"
Koizumi melempar Shinichi ke belakang sampai ia menabrak sebuah pohon hingga dirinya langsung pingsan.
...
...
Shinichi menyadari mulutnya saat ini dituangkan cairan yang terasa dingin hingga ia langsung bangun secepat mungkin untuk melihat Konomi yang menyembuhkan semua lukanya.
"K-Konomi..."
"Kamu sudah bangun?" Tanya Konomi yang masih menyirami tubuh Shinichi dengan cairan penyembuh agar ia bisa melanjutkan tujuannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Boundless IV
FantasyVolume Terakhir dari Yuusuatouri [Baca chapter pertama di Mangatoon]