Ako terdiam di dalam lorong itu dengan kedua matanya yang mulai menghitam sampai tak terlihat satupun kecerahan di dalamnya.
Ekspresinya juga terlihat sangat datar sampai ia hanya bisa selagi menatap ke depan, dirinya juga tidak perlu memikirkan apapun kecuali maju ke depan dengan langkah yang sangat pelan.
Kepalanya sudah mulai terasa enteng sekarang karena isinya telah kosong, tak ada satupun hal yang ia tampung di dalam pikirannya kecuali dirinya sendiri serta harga dirinya sebagai bangsa Legenda.
Pertarungan yang terjadi sebelumnya langsung Ako lupakan karena itu tidaklah penting bagi dirinya yang sudah menerima kekuatan entitas itu karena kemampuan mematikannya itu.
Setiap langkahan yang dilakukan oleh Ako mampu mengeluarkan banyak sekali kegelapan yang terlepas ke belakang hingga memunculkan banyak sekali Overseer yang membuntutinya.
Tetapi mereka semua akan langsung musnah ketika Ako berkehendak, dan juga ia mampu mengabaikan banyak sekali halusinasi di sekitarnya yang mencoba untuk menariknya ke dalam 'Endless Loop of Terror'.
Tak lama kemudian, pendengarannya menangkap suara Shinobu yang sedang berbicara dengan seseorang.
Ia mulai mengintip dibalik pintu dengan tatapan datar lalu melihat Shinobu dan Zen yang sedang saling berhadapan, mereka berdua membagikan sinar yang begitu cerah yaitu kebahagiaan serta cinta.
"Shinobu... aku mencintaimu dirimu..." Zen menyatakan perasaannya kepada Shinobu yang langsung memasang tatapan kaget.
"E-Ehh...?"
"Kenapa aku...?"
"Jika bukan karena dirimu maka... aku sudah pasti akan terjebak di dalam Singularitas itu."
"Padahal aku hanya menyelamatkan dirimu agar kita semua bisa bebas dari dunia yang dijadikan sebagai kurungan itu."
"Bukan itu, Shinobu... justru kau sendiri yang sudah mengubah pandangan dan hatiku mengenai masa depan yang sebenarnya.
"Ehh..."
"Apakah kamu ingat ketika aku kehilangan desaku serta semua bangsa Kitsune Legend...?"
"Kau selalu ada di sana untuk memberitahukan bahwa semuanya harus direlakan..."
"...kita perlu melangkah lebih maju demi bisa menampung tekad para Kitsune Legend yang sudah gugur."
"Perkataan itu cukup untuk membuatku sadar bahwa kau adalah sesosok gadis Neko Legend yang pantas untuk dinikahi."
"Apakah kau mau...?"
Shinobu hanya bisa tersenyum, "Kau harus bisa menang melawan diriku dalam pertarungan jika ingin menikahi diriku loh."
"Aku tahu itu... tetapi jangan lupa bahwa bangsa Legenda tidak akan pernah menyerah dari kesulitan apapun itu."
"Koneko bercanda."
"Lupakan saja tentang syarat itu, yang aku inginkan hanyalah satu darimu yaitu..."
"...buatlah aku bahagia, cobalah untuk bertahan bersama diriku sampai kita bisa meraih kedamaian abadi itu bersama-sama."
"Baiklah...! Aku akan melaksanakannya!"
Ako mulai masuk ke dalam ruangan itu sampai mengejutkan mereka seketika, "Wah selamat ya untuk kalian berdua..."
"Ehh...?" Ako menyadari kedua matanya terasa basah sampai ia mulai meneteskan beberapa air mata.
Semua air mata itu langsung membentuk bunga pemberian Zen yang melayang di hadapannya sampai menghilang sedikit demi sedikit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Boundless IV
FantasyVolume Terakhir dari Yuusuatouri [Baca chapter pertama di Mangatoon]