Ryosei menatap Chen yang mulai memunculkan banyak sekali elemen gabungan di belakangnya, "Mungkin aku harus memperlihatkan secara langsung kekuatan asliku."
"Kultivasi yang berada di atas tingkatan Dewa sehingga tak ada satupun yang mampu menyamainya!"
"Kau tidak akan bisa mengaksesnya semudah itu!" Ryosei melesat maju ke arah Chen sampai tubuhnya mendadak tidak bisa digerakkan.
"... ...!" Ryosei merapatkan giginya kesal ketika ia mencoba untuk melakukan banyak sekali perlawanan agar bisa menghentikan dirinya.
"Jangan merasa kecewa dengan lawanmu terlebih dahulu, Ryosei..."
"...kita tahu bahwa selama ini aku hanya menahan diri untuk tidak mengeluarkan kekuatan yang sudah aku kembangkan sejak dulu."
"Melihatmu yang berhasil melukai diriku separah ini cukup untuk memberikan dorongan yang besar agar bisa mengakses kekuatan tersebut."
Ryosei muncul tepat di hadapan Chen lalu perutnya menerima satu tebasan yang melepaskan gelombang angin besar ke atas langit.
Tubuh Ryosei menyingkirkan semua gelombang itu lalu mereka menatap satu sama lain selagi melancarkan banyak sekali tendangan yang saling mengenai satu sama lain.
Chen memunculkan percikan warna putih melalui kakinya sehingga satu tendangan berhasil menembus kaki Ryosei lalu membuatnya terpental ke belakang.
"Apa itu tadi...?" Ryosei sempat kaget ketika merasakan esensial yang tidak begitu asing dari Chen.
Entah kenapa memilih kesamaan seperti kekuatan Heaven Shinobu, hanya saja berada di tingkatan yang sangat rendah.
Ryosei mengangkat kedua jarinya ke atas sampai tubuh Chen diselimuti dengan sisik naga yang membantunya untuk menggerakkan tubuhnya.
Tubuh Chen langsung tertarik oleh Ryosei sampai ia banting beberapa kali di atas tanah, tetapi Chen berhasil menyerang balik dengan menyelimuti tubuh Ryosei dengan pusaran angin.
Pusaran itu membawa dirinya ke atas langit sampai ia dikejutkan dengan satu tebasan yang menggores wajahnya, untungnya seluruh tubuhnya dilindungi dengan zirah yang ia gunakan.
Secara bersamaan mereka melancarkan banyak sekali tebasan, pukulan, dan tendangan yang saling berbenturan sehingga serangan mereka juga tetap mengenai beberapa anggota tuba.
Chen memenangkan serangan yang saling berbenturan itu dengan memunculkan semua percikan cahaya putih itu sampai ia menghantam wajah Ryosei.
Zirah bagian wajahnya langsung retak sampai ia menerima satu pukulan serta tebasan pada puncak kepalanya yang membuat dirinya jatuh ke atas daratan.
Ryosei memunculkan aura besar pada tubuhnya yang membentuk naga mitologi dimana Chen langsung disantap oleh naga itu.
Naga tersebut lalu berputar di atas langit dimana Ryosei melakukan beberapa jentikan jari untuk memunculkan lebih banyak naga yang mengelilinginya.
Semua naga itu melancarkan banyak sekali semburan yang begitu kuat dan berbahaya melalui mulut mereka masing-masing, kecepatannya juga mampu mengabaikan ruang dan waktu.
Chen memunculkan pusaran angin di sekitar tubuhnya untuk menerima semburan itu sampai pakaian bagian atasnya langsung robek.
Matanya tertutup dengan rapat sehingga tubuhnya memunculkan banyak sekali lambang hitam dan putih yang bersinar-sinar.
Ryosei mengerutkan dahinya lalu ia tidak bisa merasakan keberadaan Chen sama sekali, rasanya ia seperti tidak pernah ada atau eksis dalam dimensi buatannya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Boundless IV
FantasyVolume Terakhir dari Yuusuatouri [Baca chapter pertama di Mangatoon]