Shinobu sempat berhenti di tengah jalan bersama Elio dimana Zen langsung menatap mereka berdua dengan ekspresi kaget.
"A-Apa yang kalian lakukan?! Sekarang bukanlah waktu yang tepat untuk berhenti."
"Tunggu sebentar, Zen..."
"Hanya saja... tubuhku lemas... entah kenapa aku merasakan sesuatu yang tidak begitu enak di dalam diriku." Shinobu menyentuh perutnya sendiri yang terasa panas.
Tubuhnya mulai memanas sampai ia langsung menjatuhkan banyak sekali keringat dingin.
Sedangkan untuk Elio, tubuhnya mengeluarkan banyak sekali tentakel yang melakukan pergerakan aneh dimana Zen langsung mengangkat mereka berdua lalu mengejar Ako secepat mungkin.
"Jika kita berhenti sekarang maka itu sama saja dengan membiarkan ketakutan yang dihasilkan oleh Embodiment of Fear mempengaruhi kita."
"Aku tahu kita sudah berjuang cukup lama untuk menyadari Ako, tetapi kita setidaknya tidak bisa kehilangan seseorang yang sangat penting."
Shinobu memejamkan kedua matanya dimana ia sempat melihat siluet yang begitu mengerikan, siluet itu membentuk sebuah gadis hang memiliki banyak sekali kehitaman di belakangnya.
Anehnya lagi ia bisa melihat siluet itu menumbuhkan beberapa anggota tubuh yang begitu panjang, rambut panjangnya juga mulai terangkat sampai membentuk bagian yang sama dengan anggota tubuh panjang itu.
Shinobu langsung terjatuh di atas tanah dimana ia bisa melihat Ako yang sempat berhenti, "Fueh...?"
"Apa yang terjadi...?"
Dengan cepat ia mulai bangkit secepat mungkin untuk berjaga-jaga, anehnya ia tidak bisa melihat Elio dan Zen sama sekali yang menghilang tanpa jejak.
"Ako! Aku mohon, setidaknya dengarkan apa yang akan kukatakan!" Shinobu melangkah mendekati Ako dimana ia langsung memegang tangannya.
"Jangan memperlihatkan sisi lemahku... di saat-saat seperti ini kau hanya akan berubah menjadi boneka yang dipermainkan oleh Embodiment of Fear!"
Wajah Shinobu langsung menerima cipratan darah yang begitu sampai ia langsung terdiam seketika, di belakang punggung Ako terdapat sebuah tinju yang dilumuri dengan banyak sekali darah.
Tubuh Ako yang berada di hadapan Shinobu langsung berubah menjadi kekosongan dimana ia langsung melebarkan matanya.
"Ternyata aku... yang terpengaruh ya..." Shinobu merapatkan giginya kesal ketika melihat siluet yang memiliki anggota tubuh tambahkan itu.
Siluet itu memperlihatkan senyuman yang begitu lebar dengan warna putih termasuk dengan kedua matanya dimana ia langsung mencoba untuk membacanya.
"... ..."
"Lagi-lagi sesuatu yang tak bisa aku baca seperti buku, tetapi aku... aku merasakan hal yang biasa dengan ini."
"Semua yang mustahil sudah tidak bisa mengejutkan diriku lagi." Shinobu menghela nafasnya dimana ia mulai menatap siluet itu.
"Ternyata kamu jauh lebih lembut dan cantik dari yang aku harapkan..."
"...entah kenapa harapan akan selalu terkandung dengan hal yang begitu indah." Siluet itu berbicara dengan nada yang tak begitu jelas.
Tetapi telinga Shinobu yang begitu tajam dapat mengidentifikasi bahwa siluet itu pasti menghalangi wujud seorang gadis yang memiliki anggota tubuh tambahan aneh itu.
"Fufufu..."
"Lihatlah dirimu..."
"Aku tidak menyangka kamu akan memperlihatkan wajah yang begitu lembut."

KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Boundless IV
FantasyVolume Terakhir dari Yuusuatouri [Baca chapter pertama di Mangatoon]