Yuusuatouri: Boundless IV

Chapter 1707 - Berpisah dalam Kegelapan

Mereka semua berdiri di hadapan bangunan yang begitu angker sampai hawa aneh dapat dirasakan, tubuh mereka juga menerima suhu yang sangat dingin.

“Padahal kita belum memulai prosesnya... tetapi tubuhku sudah merinding seperti ini.” Kata Ako.

Shinichi di sisi lainnya masih membaca buku itu dengan teliti sampai Shinobu menghentikan dirinya, “Jika kamu terus membacanya sepeti itu...”

“...perasaan khawatir akan muncul di dalam dirimu bahwa kamu masih tidak yakin bisa menghadapi ini.”

“Sering membaca itu bagus, tetapi kau harus mengerti situasi terlebih dahulu. Jangan sampai ketika kau sudah ada di dalam masih fokus kepada buku itu.”

“A-Ahh... Maaf, Ibunda.”

“Aku memang terlalu cemas untuk melakukannya, tetapi sekarang semua itu sudah aku taklukkan!” Ucap Shinichi yang terlihat bersemangat.

“Ayo! Bakar semangat di dalam tubuh kalian dan lepaskan semua itu agar kita semua dapat menaklukkan segala ketakutan yang mencoba untuk mengonsumsi itu!”

“Aku juga lupa untuk memberitahu kalian.”

“Jika kalian mencoba untuk berbicara langsung kepada Overseer itu maka mereka akan merespon dengan berbagai aksi seperti mematikan lampu dan hal mengerikan lainnya.”

“Kau juga bisa memprovokasi mereka dengan berbagai macam cara sampai keberadaan Humanoid itu dapat terasa lebih mudah.”

“Dan ya... kesempatan kalian untuk mati dan terpengaruh oleh ketakutan itu bisa dibilang sangat besar.”

“Mereka juga bisa marah ketika kalian memanggil namanya... biasa di dalam sebuah ruangan kau akan melihat beberapa teka-teki yang berkaitan dengan Overseer itu.”

“Kalian memiliki waktu selama lima menit untuk cari jalan keluar serta mencari bukti mengenai Overseer yang menghuni ruangan itu bersama kalian.”

“Perlu diingat mereka akan bertambah semakin agresif jika kalian terus berada di dalam ruangan itu tanpa melakukan resolusi apapun.”

“Jika kau beruntung maka dirimu bisa langsung mendapatkan tiga bukti itu lalu melakukan ritual secepat mungkin dan pergi sebelum mereka memperlihatkan keagresifan itu.”

“Jangan sesekali melakukan sebuah kekeliruan, hasilnya akan sangat fatal sampai membuat kalian terjebak lebih lama di dalam ruangan itu.”

“Dan...”

“Ada sebuah kesempatan... dimana kita memulainya sendirian atau mungkin dua sampai tiga orang...”

“Semoga kalian masih memiliki keberuntungan besar untuk berhadapan langsung dengan Overseer yang tak terhitung sulit dari penjelasannya.”

Mereka memasang ekspresi serius yang dipenuhi dengan determinasi tak terhingga, “Shinichi.”

“Iya, Ibunda?”

“Cobalah untuk bertahan sampai akhir, nak.”

“Baik, Ibunda.”

“Aku, Shinichi, akan berjuang!”

“Koneko... akan berjuang!”

Mereka melakukan persiapan akhir berupa tarikan nafas yang langsung dihembuskan dengan tenang, Shinichi melesat maju ke dalam sampai tubuhnya langsung merinding.

Ditambah lagi ia tiba di halaman rumah yang sangat besar, “... ...”

“Teman-teman...? Ibunda...?”

Shinichi memasang ekspresi yang terlihat kaget ketika mengetahui dirinya dipindahkan ke sebuah halaman yang begitu mengerikan sendirian.

Tanpa menerima dampingan siapapun, ketika ia melihat ke belakang tubuhnya semakin merinding karena di sekitarnya hanya terdapat kegelapan yang sangat hitam.