Minerva pergi meninggalkan semua Bystander yang langsung mengejar dirinya selagi melepaskan banyak sekali jeritan yang mengerikan.
Mengerikan dalam arti mengganggu untuk mental Manusia, Minerva sendiri mulai berkeringat karena ia sudah terkunci oleh Bystander.
Ketakutan dapat ia rasakan karena dirinya sudah melepaskan semua kekuatan dan kemampuan dalam dunia itu hingga efek yang disebabkan oleh Bystander semakin kuat dan efektif.
"Bajingan... seharusnya aku pikirkan kembali untuk menyerang sebelumnya, kedua bajingan yang aku hadapi saat ini terhitung sangat cerdas."
"Memalukan sekali, padahal... padahal aku sudah dekat untuk menjebak mereka agar bisa dikunci oleh Bystander yang terganggu."
Minerva tidak bisa melakukan apapun kecuali lari seperti Manusia biasa, mencoba untuk menggunakan sihir atau kekuatan hanya akan memberikan efek ketakutan yang lebih besar.
Ketakutan itu akan membuat dirinya merasa 'minder' dalam melakukan sesuatu hingga ia akhirnya malah pasrah dan membiarkan semua Bystander itu membunuh dirinya.
"Hah... Hah... Hah..."
Minerva dapat merasakan dirinya yang sudah kelelahan bahwa ia juga tak bisa melakukan apapun, pada akhirnya ia malah tersandung oleh batu sampai menjatuhkan dirinya.
"... ...!" Minerva menoleh ke belakang sampai ia dikagetkan oleh banyak sekali Bystander yang mengejar dirinya dengan wajah mengerikan.
Sosok jubah hitam mendarat di depan Minerva lalu ia memunculkan sebuah cermin yang langsung menyebabkan semua Bystander itu ketakutan sampai mereka kembali duduk.
"Hah... Hah... Hah..." Minerva menelan ludahnya sendiri ketika ia diselamatkan oleh seseorang yang tak diketahui.
Tetapi ia sekarang bisa mengetahui kelemahan salah satu Bystander dimana mereka perlu diberi cermin agar bisa melihat wajah menyeramkannya sendiri.
"Terima kasih..."
"Tak perlu berterima kasih, kita berada di situasi dan tujuan yang sama." Jawab seseorang yang baru saja menyelamatkan Minerva.
"Lebih baik kita cari tempat berlindung, mereka tidak terhitung sebagai Bystander yang mengancam."
"Biasanya yang mengancam akan terus mengejar kita." Sosok jubah hitam itu memunculkan sebuah roket di belakang punggungnya.
"Ikut denganku jika kau ingin bertahan hidup."
Minerva terdiam lalu ia sempat berpikir bahwa dirinya masih perlu memprovokasi semua penyintas mengenai Shinobu dan seluruh rekannya.
Wajah dari orang misterius tak terlihat karena topeng yang ia kenakan, hanya saja ia bisa mengetahui lambang S.A.S.
"Ternyata salah satu dariku juga." Minerva mulai menjabat tangan orang itu sampai dibawa pergi bersamanya.
...
...
Shinichi dan Shinobu menatap ke atas langit yang begitu gelap dimana mereka bisa melihat serta mendengar suara dari pembakaran yang terlepas dari dalam roket seperti jet.
"Sepertinya Minerva telah diselamatkan oleh seseorang."
Mereka berdua mengambil alih tempat perlindungan berupa rumah pohon yang begitu kotor, ruangannya bisa dibilang sempat dipakai oleh seorang penyintas dan ditinggalkan begitu saja.
Shinobu mulai menjaga jarak dengan Shinichi yang langsung menyadarinya, "A-Ada apa?"
"Awal yang sangat aneh, aku tidak menyangka diriku akan disambut dengan pembuka yang sangat berlebihan dalam Toumension-V."
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Boundless IV
FantasyVolume Terakhir dari Yuusuatouri [Baca chapter pertama di Mangatoon]