Shinobu menatap Shinichi yang langsung mengalihkan pandangannya secara refleks karena masih merasa canggung di hadapan Ibunya yang lebih muda.
Dan lebih mengerikannya lagi adalah ia pernah melihat dirinya marah sebesar itu bersamaan dengan menangis seperti seseorang yang menderita.
The Mind milik Shinichi dapat membacanya dengan sangat jelas hingga menyalurkannya langsung kepada hati dan perasaannya yang begitu rapuh ketika bersama Ibunya.
"Shinichi, tidak perlu malu-malu." Shinobu memasang tatapan biasanya yaitu polos dan bahagia.
Semuanya telah kembali seperti biasa bagi dirinya ketika mengetahui Shinichi adalah putranya bersama Ryosei yang bisa ada karena ulah Morgan.
"Ternyata kamu juga membagikan hal yang sama dengan diriku ya, ehehehe..."
"Malu-malu."
"Aku tidak malu... hanya canggung saja."
Ruangan itu mulai dipenuhi dengan perasaan yang begitu hangat ketika melihat pertemuan antara putra dan Ibu, "Sepertinya kita bisa mempercayainya."
"Terlihat jelas dari reaksi Shinobu yang kembali seperti biasanya." Peringat Koizumi kepada teman-temannya.
"Kalau begitu pelan-pelan saja, coba untuk memperkenalkan dirimu sekali lagi kepadaku dan kita semua."
"Aku juga ingin mengenal dirimu lebih dekat lagi sebagai putraku." Ucapnya selagi memperlihatkan senyuman lembut.
"Ibunda..." Perkataan itu cukup untuk mendorong dan memotivasi dirinya.
Karena dirinya sangat rapuh dengan segala perkataan Shinobu, semua kegugupannya mendadak hilang ketika mendengar suara yang selalu ia dengar darinya yaitu kelembutan dan kehangatan.
"Baik, Ibunda!" Ucapnya selagi menundukkan kepalanya.
"Namaku adalah Shinichi, Ryuusaku Shinichi!"
"Salam kenal..."
"Kalian ingin mengenal diriku lebih dekat ya."
"Aku mengingat jelas tempat lahir dan segala kenangan yang tak terhingga itu."
"Ketika diriku berpapasan dengan Morgan juga, aku sendiri sudah tahu asal-usul penciptaan Toumension yang berawal mula dari sebuah buku."
"Buku yang dijadikan sebagai Toumension dengan kekuatan Authority hingga menjadikan semua itu sebagai kenyataan."
"Sebelum itu..."
"Apakah sekarang adalah waktu yang tepat untuk bercerita seperti ini?"
"Tujuan utama kita masih bisa ditunda karena Toumension-V dipenuhi dengan ketakutan."
"Konsep personalnya adalah ketakutan itu sendiri yang akan menghancurkan kita secara perlahan-lahan jika tidak merasakan kebahagiaan."
"Untuk sekarang, ini adalah metode terbaik untuk kita agar bisa menerima hak positif dari asal-usulmu."
"Setelah itu kita pasti bisa melanjutkan tujuan ini yang akan berjalan sangat sulit karena konsep personalnya itu."
Penjelasan Yuffie langsung membuat mereka duduk seketika dan tidak sabar mendengar apa yang akan Shinichi ceritakan.
"Kalau begitu lebih baik aku puaskan kami dengan menikmati segala hal mengenai dirimu, Shinichi." Ucap Ako.
"Aku yakin kau juga pasti melakukan banyak sekali perjuangan."
"Ehh, tidak juga."
"Perjuangan dalam segi apa dulu?"
"Toumension yang aku huni sangat damai bahkan aku hanya bisa menghajar beberapa kejahatan yang masih bisa dibilang wajar."

KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Boundless IV
FantasyVolume Terakhir dari Yuusuatouri [Baca chapter pertama di Mangatoon]