"Bagaimana jika mereka menyendiri di dalam sebuah ruangan yang memiliki banyak sekali perangkap mematikan?"
"Itu adalah pilihan mereka sendiri, lagi pula insting Manusia ketika dalam bahaya setidaknya akan membuatnya bertambah semakin waspada dengan sekitarnya."
Yuffie melihat ruangan sempit lainnya lalu ia masuk ke dalam sampai melihat sebuah gambar yang terbalik di sebelahnya.
Sebuah tombol yang berkamuflase dengan tembok juga dapat terlihat jelas, "Apakah yang kau lihat ini adalah gambar dengan lubang?"
"Mungkin saja."
Yuffie mulai mendekati gambar yang terbalik itu lalu menatap keluar melalui kedua lubang yang cocok untuk matanya, "Kau melihat apa di hadapanmu itu?"
"Kalau tidak salah di hadapan kita adalah ruangan yang sama... sebuah kamar untuk menginterogasi para tersangka."
"Aku juga melihat Juliet di dalam sana serta beberapa lubang yang terletak pada bagian lantai dan tembok..."
"...mungkin tombol yang ada di sebelahku ini akan memicu sebuah perangkap dalam lubang tersebut---"
Terdengar suara pintu yang terbuka dimana Juliet langsung kaget ketika melihatnya, "Oh, Daio."
"Aku berhasil melewati kedua pria tua dan kekar itu, langsung saja kepada intinya... kita perlu berbicara."
"Tentang apa?"
"Aku tahu kau menekan tombol tersebut."
"Tidak! Itu tidak benar!" Seru Juliet yang terlihat panik sampai ia dibasahi dengan keringatnya sendiri.
"Kau tidak perlu berbohong kepada diriku, Juliet. Aku tahu itu hanya sebuah kecelakaan, kau sendiri juga tidak bisa disebut sebagai Deathsinger."
"Oh, astaga... syukurlah, ya, itu hanya sebuah kecelakaan dan tentunya aku bukanlah pembunuh berantai yang bernama Deathsinger." Juliet menghela nafasnya.
Yuffie melebarkan matanya ketika menyadari gambar lainnya yang memiliki mata, tetapi anehnya mata itu bergerak seperti memperhatikan mereka berdua.
"Deathsinger! Dia ada di dalam sana!" Peringat Yuffie yang dapat menebak Deathsinger sedang bersembunyi dibalik gambaran lainnya.
"Baiklah, waktunya menangkap pembunuh sialan itu!" Hana melesat maju lalu menjatuhkan gambar di depannya sampai mengejutkan Juliet dan Daio.
"Apa yang...!?"
Yuffie mendatangi gambar tersebut lalu pandangan mereka saling bertemu sehingga musik kematian kembali terdengar sampai membuat pendengaran mereka terasa sakit.
Salah satu dari lantai mulai terbuka lebar sehingga mengeluarkan banyak sekali Zombie di dalamnya, "G-Gawat!"
Zoiru dan Sakti dapat mendengar suara musik kematian itu di dalam kamar sehingga mereka mencoba untuk membukanya, "Apa yang terjadi?!"
"Pintunya terkunci!!! Yuffie!!!" Panggil Zoiru dengan suara yang sangat keras.
"Sialan, kita terjatuh ke dalam perangkap yang sangat mematikan... Zombie ada dimana-mana!" Yuffie mengeluarkan sebuah tongkat melalui sakunya.
"Baiklah, kami akan mencoba untuk mencari jalan lain agar bisa masuk ke sana!" Kata Zoiru.
Yuffie mulai memiliki dua pilihan, salah satunya cukup berisiko karena ia harus melawan Zombie tersebut serta menerobos masuk ke dalam ruangan dibalik gambaran itu.
Tetapi ia langsung membulatkan niatnya dengan melesat maju ke sebuah gambar hanya untuk menjatuhkannya sampai ia bisa melihat Deathsinger di dalamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Boundless IV
FantasiVolume Terakhir dari Yuusuatouri [Baca chapter pertama di Mangatoon]