Chapter 1710 - Mengatasi Pikiran dan Pandangan yang Rusak

10 3 2
                                    

Shinichi membuka pintu dengan lemas lalu ia tutup lagi dengan malas, ia menjatuhkan dirinya sendiri ke atas kasurnya yang nyaman, melepas penat yang ada.

"Halusinasi... lagi... sadarkan... dirimu..."

Berjuang seharian penuh membuat tubuhnya begitu lelah, yah meski kenyataannya Shinichi hanya jalan mengelilingi rumah angker itu selagi dihadapi dengan banyak sekali halusinasi, namun itu cukup untuk membuat kepalanya pusing.

Lagi-lagi Shinichi tak dapat mengendalikan dirinya yang mudah terkonsumsi dengan ketakutan, ia tidak memiliki pengalaman lebih mengenai penguasaan ketakutan itu.

The Mind yang ada di dalam pikirannya tak bekerja secara pasif sampai ia terus ditabrak oleh banyak sekali halusinasi yang mengerikan.

Suara jam dinding dari dalam rumah merambat hingga keluar, ketika Shinichi melihat jam pada tangannya yang memperlihatkan pukul 00.00, sesaat kemudian terdengar ketukan dari balik pintu.

Ia terbaring di atas tanah yang berdekatan dengan pintu rumah itu, padahal sebelumnya ia terjatuh pada sebuah rerumputan yang terletak lumayan jauh dari rumah.

“Shinichi, mau aku buatkan susu hangat?” Ucap seseorang dari balik pintu.

Sesaat Shinichi tertegun, ia mengingat suara itu, dia adalah Ibunya yaitu Shinobu. Shinichi mencoba untuk tetap diam, ia tahu itu hanyalah halusinasi jadi tidak mungkin jika itu Ibunya.

Mungkin ini karena Shinichi yang sudah menyadari tentang semua halusinasi itu, ia mulai beradaptasi secara proses sampai dirinya mencoba untuk menguasai ketakutan itu.

Ketakutan yang dihasilkan oleh dunia tersebut sampai dirinya hanya bisa diam dan mencoba untuk menenangkan pikirannya.

Shinichi memutuskan untuk kembali masuk ke dalam rumah dan membuat susu hangat, di dalam sana jauh lebih dingin dari biasanya, mulutnya menguap bersama pandangan mata yang memudar.

Pandangan Shinichi tertunduk ke bawah, ia melihat sepotong tangan yang begitu hitam dan pucat, reflek ia mengucek matanya dan ternyata itu hanya sepotong kayu, "ah, sepertinya halusinasiku semakin parah..."

"...tetapi... dia sepertinya tahu bahwa aku... aku dapat terpengaruh dengan halusinasi itu sampai mengikutinya seperti alur cerita."

"Begitu ya... jadi begitu..."

"Oh... begitu..."

"Mereka... tetap saja... seperti seorang Manusia yang memiliki kelemahan ya...?" Pendengaran Shinichi menangkap suara jeritan Konomi yang dikejutkan oleh Overseer.

Suara itu langsung ia abaikan karena pikirannya saat ini seperti berbicara langsung kepada dirinya bahwa semua yang dirasakan oleh dirinya tidak nyata.

Konomi dan Koizumi berpapasan dengan Overseer yang mengejutkan mereka, untungnya kedua gadis itu berhasil melarikan diri dengan melompat dari lantai tiga sampai mendarat di lantai kedua.

Dengan cepat Koizumi menarik lengan Konomi lalu membawa dirinya masuk ke dalam lemari untuk mengamankan diri dari Overseer yang mengejar mereka.

Mereka cukup beruntung untuk bersembunyi dalam waktu yang sangat tepat, suara langkah dari Overseer itu melewati mereka sampai pergi kembali ke lantai paling atas.

Tetapi mereka tidak tahu bahwa ruangan yang ditempati saat ini adalah ruangan dimana Shinichi ketakutan secara mental dan pikiran karena dikejutkan oleh Overseer yang dapat berinteraksi.

"Konomi, kau baik-baik saja?" Tanya Koizumi kepada Konomi yang sedang memasang ekspresi ketakutan.

Ia mulai menenangkan dirinya dengan memberikan beberapa usapan pada bagian kepala, dirinya juga mencoba untuk tersenyum untuk mencairkan situasi.

Yuusuatouri: Boundless IVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang