Pikiran Shinichi menerima kekacauan karena dikejutkan oleh Overseer tadi sampai mengefek langsung secara keseluruhan pada tubuhnya sendiri.
Pandangannya juga terus buram sampai kedua tangannya menutupi kedua telinganya agar dirinya tidak terbawa suasana oleh suara mengerikan yang selalu ia dengar.
Tak ada satupun hal menyenangkan atau membahagiakan yang dapat ia ingat sehingga hasilnya dia malah menjerit histeris ketakutan di dalam ruangan itu.
“Ibunda! Ibunda!” Teriak Shinichi sambil berjalan melihat setiap pojok ruangan.
Ruangan yang gelap, itu sudah biasa karena Shinichi terjebak di dalam sebuah ruangan kekuasaan Overseer-01 yang dapat mengendalikan isinya.
Ia merasa cukup kecewa melihat Shinichi tak bisa bertahan cukup lama sampai mentalnya sudah rusak.
Keberanian yang ia perlihatkan sebelumnya sudah rapuh sampai tergantikan oleh ketakutan yang membuat dirinya berhalusinasi.
Dan sekarang ia mencoba untuk mencari Shinobu karena saking takutnya, sikapnya berubah kembali layaknya seperti seorang anak kecil yang membutuhkan Ibunya untuk kasus apapun.
Shinichi membuka pintu setiap kamar yang ia lihat tapi tidak ada siapapun. Dari dalam kamar hanya AC saja yang masih bergerak, "Sialan! Sialan!"
Dirinya telah melupakan objektif yang ia incar sampai dirinya terus membuat banyak sekali keributan selagi memasang ekspresi panik.
Koizumi dan Konomi di sisi lainnya sempat bertemu karena Konomi yang membantu temannya untuk mengusir Overseer itu.
Sekarang mereka tiba di dalam rumah yang begitu luas, sama seperti Shinichi hingga pendengaran mereka sudah menangkap suara jeritan dan dobrakkan pintu yang disebabkan oleh Shinichi.
"Bukannya suara tersebut berasal dari Shinichi?" Tanya Konomi.
"Ya... dari suaranya saja aku yakin dia terkonsumsi dengan ketakutan itu, semudah itukah dirinya untuk menyerahkan diri pada ketakutan dan halusinasi---"
Koizumi mencoba untuk mendatangi suara itu tetapi Konomi menghentikan dirinya, "Lebih baik kita jalani dengan pelan-pelan."
"Apa yang dilakukan oleh Shinichi mampu menyebabkan keributan dimana hal itu menarik perhatian semua Overseer yang sedang beristirahat."
Konomi melepaskan cahaya senter ke depan sampai mereka bisa melihat sidik jari yang terletak di setiap celah ruangan, "Overseer itu sedang mendatangi Shinichi."
"Jika dia memilih untuk diam dan tidak lari-lari seperti itu maka dirinya kemungkinan akan langsung terbunuh."
Koizumi mengeluarkan sebuah catatan, "Kalau begitu kita harus mencari bukti lainnya untuk mengusir para Overseer agar bisa bebas dari ruangan biadab ini."
"Aku tidak akan mencoba yang kedua kalinya masuk ke dalam ruangan kendali para Overseer brengsek itu." Ucap Koizumi yang mengetahui jelas ketakutan di dalam ruangan itu.
Untuk pertama kalinya ia bisa merasakan sesuatu yang dinamakan sebagai ketegangan bahkan suhu dingin sendiri cukup untuk membuatnya merinding karena hawa yang dihasilkan para Overseer itu.
"Bukti yang pertama adalah sidik jari, kita perlu mencari gerak-gerik aneh yang dilakukan oleh mereka." Konomi melihat Koizumi melangkah ke depan untuk memimpin jalanan.
Koizumi dan Konomi dapat mendengar suara teriakan Shinichi yang menjauh, dia keluar dari dalam itu secepat mungkin karena saking paniknya.
Tetapi apa yang ia lakukan hanya membuat dirinya tertimpa oleh bahaya yang lebih mengerikan lainnya sampai Overseer-01 merasa murka melihat dirinya tidak mencoba untuk mengusir dua Overseer yang ada di dalam rumah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Boundless IV
FantasyVolume Terakhir dari Yuusuatouri [Baca chapter pertama di Mangatoon]