"Baiklah, jika kita mengamankan wajah ini dari para Bystander itu maka semuanya akan baik-baik saja."
Topeng itu langsung ia kenakan sampai dirinya dapat melihat dari kegelapan karena bagian matanya sudah terinstal senter yang dipasang oleh Delta.
"Aku tidak menyangka hasilnya akan secanggih ini, itu artinya kita sudah bisa memberikan kelemahan kedua Bystander yang memiliki kode A dan B itu."
"Itu ide yang buruk." Peringat Kevin.
"Jika kita mencoba untuk menggunakan kelemahan yang salah kepada Bystander maka kita hanya akan membuat mereka semakin kesal dan kuat."
"Itulah kenapa kita harus mengetahui setiap jenis agar tidak melakukan pergerakan yang salah sampai membuat Bystander itu semakin mengamuk."
"Harus kuakui topeng ini setidaknya dapat membantu kita untuk melawan Bystander-06-A dan B, tetapi jika kita berpapasan dengan halusinasi..."
"...jangan menatapnya terlalu lama karena dia tidak memiliki kelemahan apapun ketika wujudnya sudah terbentuk karena perhatian kita."
"Kacau sudah jika halusinasi itu memiliki wujud aslinya, dia akan langsung melompat kepada kita dan memberikan rasa takut yang besar."
"Tetaplah waspada dan saling memperingati, kita juga harus memeriksa setiap ruangan agar tidak dikejutkan oleh para Bystander itu."
"Tante Koizumi, bisakah buka penghalang?"
"Bisakah kau berhenti memanggil diriku Tante?" Tanya Koizumi yang tak terbiasa dengan panggilan itu.
"Loh kenapa? Kamu 'kan memang tanteku."
"Ugh... hanya saja aku tidak nyaman menerima panggilan seperti itu di usia yang sangat muda."
"Kalau begitu, Kak Koizumi."
"Tidak."
"Mama Koizumi---" Shinichi dikejutkan dengan pedang Koizumi yang sudah menyentuh hidungnya sampai ia melihat tatapan mengancamnya itu.
"Santai-santai, tahan emosi. Aku hanya bercanda..."
"Panggil Koizumi saja, tidak perlu formal dengan seseorang yang tidak begitu tua."
"Tetapi panggilan Tante dan Kak cocok sekali untukmu, Koizumi." Kata Ako.
"Tidak, rasanya menggelikan sekali."
"Panggilan Kak dikhususkan untuk Shinobu saja, tidak untuk siapapun kecuali adik imutku." Koizumi menyentil penghalang di hadapannya itu.
"Kalau begitu, Koizumi."
"Ya, itu saja."
"Padahal kau sudah pantas dipanggil tante dengan proporsi seperti itu."
"Proporsi yang kau maksud apa ya?"
"Tidak, aku hanya mengada-ngada."
Mereka mulai melangkah ke depan lalu menyalakan senter melalui topeng itu agar bisa melihat jalan di depannya.
"Panggil aku Elio juga."
"Tentu saja, Elio. Lagi pula kita sering bermain dan saling memanggil nama satu sama lain dalam duniaku."
"Aku ingat kau mengajari diriku cara untuk beradaptasi layaknya seperti Eldritch, hasilnya cukup sulit tetapi aku bisa menggunakan wujud naga untuk menerima kemampuan itu."
"Syukurlah, kamu sekuat itu ternyata."
"Kevin, apakah kau mengetahui isi gua ini akan membawa kita kemana?" Tanya Shinichi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Boundless IV
FantasyVolume Terakhir dari Yuusuatouri [Baca chapter pertama di Mangatoon]