"Bagus... Bagus..."
"Teruslah melakukan beberapa gerakan dengan pion bodohmu itu, aturan yang telah aku rancang dari awal telah sepenuhnya selesai."
Asmodeus mulai menertawakan Morgan yang menerima banyak sekali pergerakan yang membuat dirinya menghadapi sekak secara langsung dari pionnya itu.
"Begitu ya..."
"Sekarang aku mengerti."
"Walaupun Argantak terhitung sebagai salah satu Celestial Guardian, keseluruhannya tidak bisa masuk ke dalam Toumension."
"Hasilnya akan menghancurkan seluruh ciptaan yang telah aku buat dengan susah payah."
"Itulah kenapa kau menggunakan cara alternatif dengan menjatuhkan Argantak yang dikhususkan untuk Toumension."
"Hanya saja kemampuannya memiliki kesamaan dengan Guardian Celestial Argantak."
"Hal itu bisa menjadi tak mustahil lagi ketika 'dia' ada bersama mereka, sepertinya dia pasti akan kaget ketika melihat sesuatu yang pernah ia rancang bersama juga dengan keturunan Phoenix itu."
Asmodeus menempatkan dua pion berwarna biru di bawah dimana mereka mulai saling berjajar dengan jarak yang cukup jauh.
Satu pion berwarna merah mulai ia ambil lalu ditempatkan pada bagian atas sehingga ketiga pion itu terlihat seperti membentuk sesuatu yaitu segitiga.
"Ketiga wadah itu sudah ada di posisi mereka masing-masing."
"Dan juga... pembangkit Argantak agar bisa menerima kemampuan yang persis seperti Celestial's Guardian juga sudah ada."
Asmodeus menempati pion hijau di tengah segitiga itu, "Sekarang..."
"...aku hanya perlu meminta izin kepada sang pencipta dari Argantak itu sendiri."
"Kau yakin bisa mempercayainya?"
"Oh, ayolah, Morgan. Dia sangat suka ketika peliharaannya yang paling sempurna turun untuk menyesuaikan diri dengan Toumension."
...
...
Minerva mengepalkan kedua tinjunya lalu ia melayang di atas langit dengan tubuh yang melepaskan beberapa cahaya emas, "Ibumu sudah aku ketahui..."
"Yang harus aku ketahui adalah Ayahmu... siapa sebenarnya dia sampai ia terhitung sebagai keturunan Shimatsu yang memegang dosa Envy."
"Roaaaaggghhhhh!!!" Minerva melepaskan raungan Golden Beast Leviathan.
Raungan itu menghasilkan suara menggema yang sangat mengerikan hingga mereka semua untungnya tidak dapat mendengar itu karena Minerva sengaja menutup telinga mereka.
Ketika ia meraung keras seperti tadi, tubuhnya melepaskan gelombang emas yang sangat besar ke atas langit hingga menciptakan dorongan yang membuat Hana terkejut seketika.
Hana mulai menahan semua dorongan itu dan kedua pendengarannya kembali seperti semula, ia sekarang bisa mendengar jelas pusaran angin dan aura yang menyelimuti tubuh Minerva.
"Grrgghh..."
"Kau harus bisa melawan Leviathan itu, Minerva. Jangan membiarkan dirimu menjadi budak terhadap iri hati dan Leviathan tersebut." Peringat Hana.
"Aku akan mengurusinya!"
"Apakah itu wujud terkuatmu...?!"
"Wujud yang kau gunakan untuk melawan musuh terkuatmu, jika ya maka aku akan perlihatkan kenapa diriku adalah seorang keturunan lanjutan dari Shiratori dan Shimatsu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Boundless IV
FantasyVolume Terakhir dari Yuusuatouri [Baca chapter pertama di Mangatoon]