"Siapa...?"
Shinobu sendiri dikejutkan dengan jawaban dan reaksi yang diperlihatkan oleh Ako, "Apa yang sebenarnya terjadi padamu, Ako?"
"Kenapa bisa dirimu melupakan seseorang yang sudah ada sejak kau lahir?" Tanya Shinobu dengan ekspresi sedih.
"Maaf... aku tidak tahu..."
"Aku Ako... senang bertemu dengan dirimu---"
"Sekarang bukanlah waktu yang pas untuk bercanda...!!!" Seru Shinobu keras dimana tatapannya terlihat sangat mengancam sampai membuat Ako ketakutan.
"Oi, Shinobu! Tahan dulu!" Zen mencoba untuk menenangkan Shinobu yang terlihat sangat kesal karena ia tidak ingin menghabiskan waktunya lebih lama dalam dunia itu.
"Maaf... hanya saja... dunia ini lama-lama membuatku bertambah semakin frustrasi karena hawanya yang mulai bertambah semakin mengerikan."
Ako bergetar ketakutan ketika melihat Shinobu yang ia anggap sebagai orang asing bisa marah seperti itu kepada dirinya yang ingin memperkenalkan diri.
"Maaf, Ako..."
"Hanya saja... ini bukanlah waktu yang tepat untuk membuat sebuah lelucon, kau bisa melakukannya ketika semuanya sudah selesai."
"Aku Ako."
"Ako, apakah kau tidak mengenali kami yang sudah berjuang bersama dirinya sepanjang perjalanan Toumension satu sampai lima...?"
Segala tindakan yang dilakukan oleh Zen dan Shinobu tidak menghasilkan apapun karena itu hanya membuat Ako merasa sangat terganggu hingga ketakutan dan kecemasannya memuncak.
"Aku tidak mengerti... apa yang sebenarnya kalian inginkan dariku...?"
Ako mulai melangkah ke belakang dengan perasaan yang tidak begitu baik, ia merasakan sesuatu yang sangat berbahaya di sekitar mereka.
"Tolong jangan ganggu aku lagi...!" Ako langsung melarikan diri secepat mungkin sampai mereka sontak kaget ketika melihat dirinya terjatuh ke dalam sebuah jurang.
"Ako...!" Shinobu melesat maju ke depan lalu ia terjun bebas menuju lubang itu untuk mengikuti Ako agar dirinya tidak tersesat lagi.
Zen hanya bisa diam selagi memasang tatapan pasrah, dirinya sempat khawatir bahwa mereka juga bisa menerima efek yang sama dengan Ako yaitu lupa.
Lupa dalam arti melupakan segala kenangan serta ingatan yang begitu penting bagi dirinya, ia mencoba untuk mengikuti Shinobu dari belakang sampai dikejutkan oleh kemunculan tentakel hitam dimana-mana.
"Apa...?"
...
...
Di sisi lainnya, kejadian yang dialami oleh Shinobu bersama ketiga rekannya berlangsung secara bersamaan ketika Shinichi dan ketiga temannya terlepas keluar dari bangunan itu.
Shinichi sempat bersikeras ingin masuk ke dalam demi bisa menemani dan menyelamatkan Ibunya, tetapi Koizumi berhasil menjatuhkan dirinya hingga pisan.
Akhirnya mereka semua menunggu di dekat pohon yang sudah dipenuhi api unggun, Konomi dan Bobby mengurusi bagian peta untuk mencari lokasi yang akurat mengenai monumen di dalam The Sea of Fear.
Shinichi berbaring di atas pangkuan Koizumi yang sedang menjaga dirinya selagi melakukan latihan melakukan pikirannya sendiri.
Tak lama kemudian, Shinichi membuka kedua matanya sampai pipinya merasakan sensasi yang begitu empuk dari pangkuan seseorang.
"Selamat pagi."
"Ugh..."
"Rasanya pasti sakit ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Boundless IV
FantasyVolume Terakhir dari Yuusuatouri [Baca chapter pertama di Mangatoon]