Semua ukiran batu itu memperlihatkan nama Shinobu yang menentukan segala takdir kematiannya dengan cara mengenaskan.
Takdir kematian yang ia lihat tidak memiliki kandungan apapun dengan keringanan atau ketenangan karena semuanya terlihat sangat menyakitkan.
Yang dimaksud oleh Shinobu mengetahui sesuatu yang lebih mengerikan dibandingkan kematian dan penyiksaan benar-benar mempengaruhi mentalnya.
Entah kenapa pikirannya dapat membayangkan semua kematian itu dengan jelas hingga tubuhnya mengucurkan banyak sekali keringat dingin.
"Wah, gawat sekali ya."
"Sepertinya apa yang Shinobu katakan bukan hanya sekedar ancaman, dia menjadikannya sebagai kenyataan."
"Inilah kenapa konsekuensi satu ini jauh lebih mengerikan dari sisanya."
"Kau mengingat jelas apa yang sebenarnya terjadi dengan Yuutouri ketika umat Manusia menghancurkannya bukan?"
"Segalanya berubah menjadi kekosongan bahkan ia berhasil menyebabkan kepunahan untuk Manusia."
"Kau tidak bermacam-macam dengan seseorang yang sangat sabar dan lembut, Shira."
"Ketika mereka marah... semuanya akan berakhir, kau sendiri tahu dia itu orang yang sangat penyabar juga."
"Jangan sesekali mencoba untuk membuat orang sabar marah, inilah akibat yang kau terima."
"Ditambah lagi aku sekarang berpikir bahwa semua Manusia yang menghancurkan kepercayaan Shinobu diperlakukan lebih enteng."
"Berbeda seperti dirimu dan Brimgard yang sudah menghancurkan segalanya mengenai Shinobu hingga memicu gelombang yang lebih mengerikan muncul."
"Dan sekarang dia sudah memilih tujuan utamanya terlebih dahulu sebelum mementingkan Relic dan memuncak langsung ke Celestial."
"Mereka ingin membasmi kalian semua terlebih dahulu, intinya seluruh anggota S.A.S bersama dirimu." Ucap Morgan selagi menatap Zahar.
"Begitu ya, sekarang dia lebih mengutamakan tujuan untuk menyingkirkan kita semua terlebih dahulu."
Shira tidak mendengarkan pembahasan apapun dari Zahar dan Morgan karena dirinya terkonsumsi dengan ketakutannya yang muncul pada batu itu.
Semuanya terlihat asli sampai pikirannya menerima kekacauan karena selama ini Shinobu menggunakan The Mind's Authority untuk merusak takdir kematian Shira.
Takdir kematian itu sekarang berada di tangan Shinobu yang bebas untuk mengaturnya kapan pun, tetapi sekarang ia sendiri sudah memberikan aturan yang sempurna agar bisa membuat Shira terus ketakutan.
Ketakutan yang dapat menyebabkan dirinya untuk berhenti melakukan apapun hingga ia memikirkan solusi terbaiknya adalah bunuh diri agar Shinobu tidak perlu berurusan dengannya lagi.
"Tidak mungkin...!!!"
Shira mulai mengacak-acak rambutnya hingga menarik perhatian Zahar dan Morgan seketika karena ia terlihat sangat ketakutan.
Dari gerak-geriknya saja ia terus merinding hingga kedua kakinya terasa sangat lemas sampai dirinya langsung berlutut selagi memegang erat kepalanya sendiri.
"Jangan terlalu mendalaminya, Shira!"
"Kau sendiri tahu takdir itu dapat diubah oleh dirimu yang sudah aku berikan keringanan."
Perkataan Zahar tidak didengar sama sekali oleh Shira karena ia terlalu mendalami semua takdir yang dipenuhi dengan kemungkinan tak terbatas.
"Gawat... efeknya sama seperti Brimgard yang sedang rehab saat ini, dia juga memperlihatkan hal yang sama seperti Shira ketika tak sengaja melihat ukuran takdir kematiannya."

KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Boundless IV
FantasyVolume Terakhir dari Yuusuatouri [Baca chapter pertama di Mangatoon]