"Di saat itulah aku menghabiskan waktuku dengan belajar dan berlatih agar bisa memecahkan kebenaran itu lebih jauh lagi."
"Namun, aku selalu memiliki waktu untuk kedua orang tua dan adik-adikku yang terus bertambah."
"Kebetulan semua adikku sama menurutnya dengan diriku kepada Ayahanda dan Ibunda sampai kita tidak terlalu dimanjakan."
"Cara Ibunda mengasuh kita membuat aku dan seluruh adikku menyadari arti dari kemandirian yang sebenarnya."
"Tetapi Ibunda selalu ada di sana untuk kita ketika sedang belajar dan berlatih, beliau tidak pernah memiliki waktu dimana beliau tak pernah ada untuk kita."
"Jadi semua adik-adikmu terhitung jenius?"
"Sangat jenius, mereka lulus akademik yang dikhususkan untuk orang Dewasa pada umur tujuh sampai sepuluh tahun."
"Kelulusan itu membuat mereka bebas memilih masa depan yang diinginkan demi menggapai tujuannya masing-masing."
"Dan tentunya... kita semua tidak bisa jauh-jauh dari Ibunda, ahahaha..." Ucapnya selagi mengusap kepalanya sendiri.
"Aku merasa malang dengan anak tetangga yang tinggal di perumahan kalian." Kata Sakti
"Heh? Apa maksudnya?"
"Para ibu-ibu pasti akan membandingkan kalian dengan anaknya yang tidak bisa mencapai kehebatan seperti kalian."
"A-Ahh... aku sering mendengarnya, bahkan kebanyakan dari mereka sampai meminta bantuanku agar bisa pintar."
"Terus jawaban apa yang kau berikan pada mereka?"
"Berusaha keras dan berusaha pintar."
Shinichi menatap celah dimensi itu kembali, "Pada umur sebelas tahun aku sudah tertarik untuk mempelajari teknologi dan sistem."
"Karena melihat Cyber dan Tech yang Ibunda kembangkan, aku memutuskan membuat sistem yang lebih unik sampai menyerupai orang biasa."
"Tetapi orang biasa itu tidak berjalan sesuai yang kuduga karena hasilnya sistem itu menjadi seseorang yang sangat stres."
"Bacot kali ini kau ini." Terdengar suara Delta di dalam pikirannya.
"Sistem itu bisa disebut sebagai Artificial Idiot, bukan Artificial Intelligence."
"Kunamakan Delta. Singkat dari Dongo Elite Anjing." Shinichi menjelaskan dengan ekspresi kesal.
Kapsul teknologi yang ia gendong langsung memunculkan dua tangan yang mencoba untuk menepuk kepalanya tetapi ia berhasil menghindar.
"Tetap saja, si dongo sialan ini masih terhitung sebagai anggota keluargaku yang sudah membantu diriku."
"Terima kasih, tuan muda."
"Walaupun dia kadang bersikap sableng, setidaknya aku terhitung berhasil untuk menciptakan sistem yang begitu unik."
"Dia tidak bisa disebut sebagai robot yang begitu kaku melainkan dirinya bersikap layaknya seperti orang dongo."
"Setelah aku berhasil menciptakan Delta, aku memutuskan untuk membuat kapsul ini." Shinichi menurunkan kapsul teknologi yang selalu ia gendong.
"Kapsul ini bisa disebut sebagai inti sistem dari Delta dimana isinya terdapat banyak sekali barang praktis yang dapat aku gunakan kapan pun dan dimanapun."
"Semua barang praktis itu terhitung unik dan memiliki kegunaan yang berbeda, tetapi kebanyakan aku menyimpan buku sejarah Mythologia di dalam sana."
"Dan juga barang yang pernah aku buat karena bantuan Yuffie."
"Ehh? Aku pernah membantu juga?" Tanya Yuffie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Boundless IV
FantasíaVolume Terakhir dari Yuusuatouri [Baca chapter pertama di Mangatoon]