“Argantak...” Morgan mengingat dengan jelas nama itu.
Seseorang yang bertanggung jawab atas penciptaannya itu memiliki keunggulan yang lebih tinggi dibandingkan dirinya.
Ia sendiri bahkan menganggap salah satu dari mereka sebagai gurunya ketika ia dirinya pertama memuncak menuju Celestial hanya untuk beradaptasi.
“Kenapa harus salah satu dari ‘Guardian Celestial?’, itu sangat berlebihan.”
“Kau seharusnya tahu membunuh mereka langsung sama saja dengan merobek kertas yang dipenuhi dengan tulisan dari rencana kita masing-masing.”
“Aku sudah bilang padamu bukan, Morgan?”
“Penciptaan yang akan kita lakukan dalam segi kolaborasi membutuhkan kesempurnaan yang melebihi apapun, kita setidaknya bisa membuat kerangkanya terlebih dahulu.”
“Sebisa mungkin kita menjadikan yang satu ini sebagai sebuah kebanggaan dan keuntungan bagi kita berdua.”
“Aku akan merahasiakan tentang dirinya dari para Celestia Being karena aku lebih mengutamakan tujuanmu yang sangat menarik.”
“Memanipulasi Zahar bersama seluruh bawahannya yang dikenal sebagai anggota S.A.S.”
“Rasanya seperti bermain catur Celestial kembali bersama-sama, sungguh nostalgia yang besar ‘kan?”
“Hanya saja kita kekurangan satu orang yang sudah lama turun... dan dia ada bersama mereka.” Ucap Morgan selagi menatap buku kosong di hadapannya.
“Kau lihat poin terpentingnya bukan?”
“Dia bersama mereka tentunya akan bisa memberikan beberapa perlawanan kepada Argantak.”
“Ditambah lagi mereka memang membutuhkan suatu yang lebih menantang demi mempersiapkan diri untuk ke depannya.”
“Gerbang Celestial dipenuhi oleh banyak sekali Guardian yang bisa saja menghancurkan segala Toumension hanya dengan memasukkan anggota tubuh sekecil apapun itu.”
“Argantak sendiri dapat menghancurkan apapun karena kehadirannya, itu terasa sangat berlebihan bagiku.”
“Tapi mereka bersama salah satu Celestia Being juga, tak ada masalah bukan?”
“Percuma saja kau merasa ragu seperti itu, pikirkan kembali apa yang sedang kita rencanakan saat ini.”
“Shinobu Koneko dan Eo’syl...”
“Apakah kau tidak pernah memikirkan seekor Eldritch yang sangat cerdas dengan berbagai macam hal menguntungkan bagi dirinya karena sudah beradaptasi dari sel-selnya.”
Asmodeus menggigit jarinya sendiri sampai mengeluarkan darah, darah itu ia jadikan sebagai tinta untuk menulis nama Eo’syl dalam buku tersebut.
Untuk pertama kalinya perencanaan yang berkaitan dengan sebuah penciptaan dapat membuat dirinya merasa gugup dan tidak percaya diri.
Entah kenapa konsekuensinya jauh lebih besar dibandingkan dengan apa yang ia rencanakan sejak awal yaitu menciptakan kreasi yang begitu ringan hanya untuk digunakan sebagai pion.
“Argantak.” Morgan mulai menepuk wajahnya sendiri selagi memasang ekspresi kebingungan.
“Ini bukan dirimu lagi, Morgan. Mungkin kau sudah melupakan jati dirimu yang hebat sebagai Celestial Human.”
“Pencapaian yang kau terima banyak sekali bahwa dunia yang disebut Toumension ini adalah perbuatanmu sampai para Celestia Being setuju untuk dijadikan sebagai dunia yang baru.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Boundless IV
FantasíaVolume Terakhir dari Yuusuatouri [Baca chapter pertama di Mangatoon]