Seluruh kekuatan dan energi sihir yang dimiliki oleh Sakti mengurang secara drastis sampai ia sendiri tidak dapat melanjutkan pertarungan, tetapi pemulihan yang ia miliki masih membantu dirinya untuk bangkit.
"Apa yang harus kita lakukan sekarang...!?" Tanya Hinoka.
"Jangan khawatir... kau seharusnya tidak pernah meremehkan kakek tua itu karena dia selalu saja menyembunyikan berbagai macam hal yang begitu rahasia." Jawab Zoiru.
"Walaupun dia hanya sekedar Kakek tua biasa yang sering melawak, ketika serius..."
"...entah apa yang akan ia perlihatkan."
"Anggap saja Sakti ini sama seperti Shinobu Koneko, kau tidak ingin berurusan dengan mereka ketika kedua orang itu sedang serius dan kesal."
"Kita hanya perlu mencari tahu batasan yang dimiliki oleh Sakti karena aku tidak pernah sekalipun melihat dirinya bertarung seserius ini."
"Ia juga terkesan seperti mengetahui Minerva, mungkin dia mengingat dirinya seperti Shinobu Koneko."
"Tetapi faktanya dia... dia sangat mirip dengan Shiratori Minami dimana aku sendiri tidak begitu mengetahui sejarahnya secara lengkap."
"Jangan meremehkan seorang Manusia yang pernah berurusan dengan sesuatu di luar nalar bangsanya sendiri."
"Bahkan aku sendiri tidak menyangka bisa menerima ketakutan terbesar hanya karena bawahannya itu."
Sakti hanya bisa menatap Minerva karena ia sendiri masih bisa bertahan kapan pun yang dia inginkan, "Setidaknya aku menghormati perbuatanmu ini..."
"...kau mengerti dengan struktur tubuh dan sel bangsa Legenda sampai Leviathan dalam tubuhku mampu membuka sebuah potensi terlarang dimana kau sendiri merasa ragu untuk melewatinya."
"Aku akan menahan dirimu sampai dia selesai mengurusi para malaikat itu, kita tahu kekuatan yang kau perlihatkan tidak bisa dibilang asli milikmu."
Sakti muncul di hadapan Minerva lalu ia melancarkan satu pukulan yang berhasil menghantam wajahnya sampai terpental ke belakang lalu menabrak banyak sekali tembok serta ombaknya sendiri.
"Kau masih ingin melihat dirimu dipergunakan oleh Leviathan yang mulai berubah karena rasa iri hatimu sendiri?"
"Apakah kau tidak ingin mengendap Leviathan itu agar dia jinak kepadamu!?" Tanya Sakti yang langsung dikejutkan dengan kehadirannya di sebelah Minerva yang langsung menghantam perutnya sendiri.
Minerva memasang ekspresi kesal ketika mengetahui Sakti masih bisa menyebabkan kerusakan yang cukup menyakitkan di bagian perutnya itu, ia langsung mencengkeram wajah Sakti lalu membanting tubuhnya di atas tanah.
"Jangan kelewatan kau, Sakti!"
"Kau tidak akan berharap untuk melanjutkan pertarungan ini lebih lanjut lagi ketika mengetahui dirimu akan terus melemah karena efek dari Leviathan's Envy Spirit!" Peringat Minerva.
"Apa-apaan dengan raut wajah senangmu itu!?" Tanya Minerva dengan ekspresi kesal.
"Tidak, hanya saja ini pertama kalinya aku merasakan sebuah perasaan dimana diriku harus melawan salah satu keturunan yang dibenci oleh Sepuh."
Minerva memasang tatapan yang terlihat sangat kesal dimana aura birunya mulai membentuk seekor Leviathan di belakang tubuhnya.
"Gadis berambut biru itu...!? Hana... Dimana kau...!?" Tanya Sakti yang mulai merasa panik karena dirinya tidak bisa menahan Minerva terlalu lama.
Cara bekerja kekuatan Minerva yang memanfaatkan Envy adalah ia terus merasa iri dengan sang pembunuh yaitu Shinobu Koneko yang memiliki banyak sekali orang berharga di dekatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Boundless IV
FantasyVolume Terakhir dari Yuusuatouri [Baca chapter pertama di Mangatoon]